Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Imbau Elite dan Masyarakat Utamakan Kampanye Positif di Pilpres 2019

Kompas.com - 27/08/2018, 12:52 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak seluruh elite politik dan elemen masyarakat untuk membangun gerakan politik yang positif dalam Pilpres 2019.

Hal itu menyikapi konflik yang terjadi di beberapa daerah antara masyarakat yang mendukung gerakan #2019GantiPresiden dan masyarakat yang menolak gerakan tersebut.

"Seluruh pimpinan parpol, elemen masyarakat termasuk paslon punya tanggung jawab untuk mendidik terhadap hal-hal yang baik di mata rakyat dengan kebudayaan kita, kreativitas kita, itu kan sesuatu yang baik," kata Hasto saat ditemui di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Jimly: Kampanye Ganti Presiden Menyebar Kebencian

Hasto menyesalkan gerakan seperti ini menimbulkan persoalan di akar rumput. Ia berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi.

Hal itu guna memastikan pelaksanaan Pemilu 2019 tak dicederai dengan narasi-narasi yang memecah belah bangsa.

"Karena itulah semua harus bersama-sama membuka ruang keadaban publik dalam berkompetisi," kata dia.

Baca juga: KPU dan Bawaslu Diminta Perjelas Aturan soal Gerakan Tagar di Pilpres 2019

Hasto juga menilai gerakan seperti ini cenderung tak sesuai dengan budaya ketimuran masyarakat Indonesia.

Ia mengingatkan seluruh pihak untuk mengutamakan nilai persatuan dan kesantunan dalam berpolitik.

"Apalagi kadang-kadang, karena ketidakmampuan untuk melakukan sosialisasi terhadap pasangan calon kemudian muncul gerakan-gerakan yang kurang positif itu kan sangat disayangkan," ujarnya.

Baca juga: Soal Deklarasi Ganti Presiden, Gerindra Sayangkan Tindakan Penghadangan

Hasto mengingatkan, pergantian kepemimpinan pemerintahan berada di tangan rakyat melalui Pemilu 2019.

Sehingga, rakyat harus diberikan ruang yang kondusif dalam menentukan pilihan politiknya.

"Yang menentukan siapa yang diganti itu kan setelah lima tahun. Ya mari kita hadirkan (Pemilu) sebagai upaya menyandingkan gagasan yang kreatif, bukan sebagai gerakan yang disinyalir ditunggangi oleh kelompok tertentu," paparnya.

"Siapapun yang mendukung Pak Jokowi, Pak Prabowo pada dasarnya bebas bersikap. Tapi dalam ruang lingkup aturan main itu yang kita harapkan untuk disikapi secara dewasa oleh kita bersama," sambung Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com