Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Mengerucut Tiga Nama, Ini Kata PDI-P

Kompas.com - 15/08/2018, 19:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, tak perlu dipermasalahkan siapa yang akan mengisi jabatan ketua tim kampanye nasional pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy yang menyatakan bahwa ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf mengerucut ke tiga nama dan bukan dari partai politik.

Hasto menambahkan, tak perlu dibedakan figur partai dan nonpartai dalam memimpin tim kampanye nasional. Ia meyakini banyak figur nonpartai yang mampu memimpin tim kampanye nasional.

"Kami juga enggak bedakan parpol atau nonparpol. Yang penting kualifikasi kepemimpinannya, orientasi pada strategi pemenangan dan pendalamannya. Itu yang diperlukan," kata Hasto saat ditemui di Kantor DPP Partai Nasdem, Menteng, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Sekjen Golkar Sebut Ketua Tim Sukses Tingkatkan Elektabilitas Partai

Ia menambahkan, Jokowi juga berpesan kepada tim kampanye agar tak memisahkan partai dengan relawan dalam memenangkan Pilpres 2019.

Hasto meneruskan pesan Jokowi yang menginginkan partai dan relawan bersatu padu untuk memenangkan Pilpres 2019.

Ia menambahkan, saat ini unsur partai dan relawan di Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Ma'ruf sudah menyatu sehingga tak mempermasalahkan sosok yang memimpin tim kampanye nasional nantinya.

"Semuanya sama. Kan kami melebur. Sehingga di dalam tim kampanye nanti tidak dibedakan lagi mana komponen partai, relawan, paslon, semua jadi satu komponen. Komponen Jokowi-Ma'ruf," ucap Hasto.

Baca juga: Calon Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf Mengerucut Tiga Nama, Bukan dari Parpol

Kompas TV Dua kubu koalisi bakal calon presiden dan calon wakil presiden masih terus merapatkan barisan untuk menyusun tim pemenangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com