Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: 6 Fakta Bendera Pusaka

Kompas.com - 15/08/2018, 12:41 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bendera merah putih pertama yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang sering disebut bendera pusaka, menjadi salah satu elemen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Mereka yang bertugas mengibarkan bendera merah putih saat itu adalah SK Trimurti, Latief Hendraningrat, dan Suhud.

Bendera itu dijahit oleh istri Soekarno, Fatmawati. Ia menjahit tangan bendera itu setelah Soekarno kembali dari Rengasdengklok pada tengah malam.

Desain bendera diadopsi dari bendera Majapahit sekitar abad ke-13, yang memiliki sembilan garis berwarna merah dan putih.

Banyak cerita soal bendera pusaka.

Pada 1947, Belanda ingin merebut kembali Indonesia setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Soekarno membawa bendera pusaka ke Yogyakarta dalam sebuah koper. Saat itu, Ibu Kota negara dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

Bendera itu dipotong menjadi dua bagian dan diberikan kepada ajudan Soekarno, Husein Mutahar, untuk diamankan.

Pada pertengahan Juni 1948, Mutahar mendapatkan perintah dari Bung Karno untuk menyerahkan bendera pusaka itu ke tempat pengasingannya. Sebelum diserahkan, lembaran kain merah dan putih tersebut dijahit kembali.

Bendera merah putih pertama terakhir dikibarkan pada peringatan HUT RI pada 1968 dan kini disimpan di Monumen Nasional (Monas).

Apa saja fakta seputar bendera pusaka? Simak infografik berikut ini:

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Fakta Bendera Merah Putih Pertama

Kompas TV Sambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, bendera merah putih raksasa dan bendera pusaka, diarak ratusan warga Bogor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com