Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wadah Pegawai KPK Minta Presiden Segera Bentuk TGPF Kasus Novel

Kompas.com - 01/08/2018, 17:30 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua wadah pegawai KPK, Yudi Purnomo meminta Presiden Joko Widodo segera merealisasikan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Hal itu Yudi sampaikan menanggapi tepat satu tahun setelah Presiden Jokowi menulis cuitan melalui Twitter tentang kasus Novel Baswedan.

Diketahui, satu tahun lalu atau Rabu (1/8/2017), Presiden Jokowi dalam akun Twitter resminya menulis, "Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw".

Baca juga: Novel Kembali, Presiden ke Mana?

"Kami tetap menaruh harapan agar Presiden Jokowi juga bersedia membentuk TGPF yang diisi oleh orang-orang yang independen karena selama 16 bulan ini pelaku dan motif teror terhadap rekan kami, Novel Baswedan gagal diungkap," ujar Yudi Purnomo melalui keterangan tertulis, Rabu (1/8/2018).

Yudi menaruh harapan supaya Presiden mengusut tuntas kasus Novel hingga menemukan pelaku dan motif perbuatannya.

"Dituntaskan dalam artian pelakunya ditangkap dan diadili, serta mengungkap motif serta dalang dibaliknya," kata Yudi.

Wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Sejak saat itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya.

Proses penyembuhan juga dilakukan di rumah sakit yang berada di Singapura.

Baca juga: Siapa yang Bisa Sebut 1 Penyerang Novel, Silakan Ambil Sepeda di KPK

Menurut hasil diagnosis dokter yang merawatnya pada waktu itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan 100 persen. Sementara, mata kanan Novel mengalami kerusakan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya.

Sejumlah aktivisi antikorupsi sendiri telah mendesak Presiden Jokowi untuk membentuk tim independen dalam penanganan kasus tersebut.

Apalagi, kasus itu telah berlalu setahun tanpa ada satu pun pelaku yang ditangkap polisi.

Kompas TV KPK juga mendorong pemerintah untuk membentuk tim gabungan independen untuk mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com