Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Puji Sayembara Sepeda Bagi Pengungkap Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 27/07/2018, 20:32 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menilai sayembara yang dilakukan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan bentuk dukungan penyelidikan penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Tindakan tersebut, kata dia, sebagai stimulus untuk mengu

Pegawai KPK menyiapkan hadiah berupa sepeda BMX bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi terkait penyerangan Novel Baswedan.

"Itu bagus, bagus," kata Iqbal saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Wasekjen Gerindra: Prabowo Jadi Presiden, Tiga Bulan Kasus Novel Baswedan Selesai

Iqbal membantah bahwa sayembara yang dilakukan tersebut bentuk sindiran bagi Presiden Joko Widodo atau Polri terkait lamanya pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan.

Iqbal justru menganggap, hal itu dapat memicu masyarakat agar semakin berkontribusi dalam membantu tugas Polri, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta penegakan hukum.

“Oh bukan enggak ada masalah, karena masyarakat ini penting banget kekuatan polisi ada di masyarakat. Makanya masyarakat yang memberikan informasi ada warna kendaraan, ada wajah, ada apapun silahkan (lapor), karena pengungkapan suatu kasus itu pasti diawali oleh informasi di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar dia.

Sejauh ini, lanjut Iqbal, belum ada orang yang ditersangkakan dalam kasus tersebut.

"Memang berkali kali saya sampaikan kasus itu ada karekteristik masing-masing tidak bisa disamaratakan," katanya.

Baca juga: Pegawai KPK Menagih Janji Presiden Jokowi Terkait Kasus Novel Baswedan

Di sisi lain, tutur Iqbal, Polda Metro Jaya selaku penyidik kasus tersebut siap menampung informasi apapun dan dari manapun untuk perkembangan kasus penyerangan Novel.

“Bahkan NB (Novel Baswedan) berikan info apapun kami welcome. Ada yang sensitif, sesensitif apapun welcome, kita tuangkan dalam BAP," ujar dia.

Wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Sejak saat itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya.

Proses penyembuhan juga dilakukan di rumah sakit yang berada di Singapura.

Menurut hasil diagnosis dokter yang merawatnya pada waktu itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan 100 persen. Sementara, mata kanan Novel mengalami kerusakan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya.

Kompas TV Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali bertugas.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Datang ke MK, FPI, PA 212, dan GNPF Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Datang ke MK, FPI, PA 212, dan GNPF Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com