Sebanyak 19 persen dari responden yang memilih pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.
Sementara itu, 10 persen dari responden yang memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Piplres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.
Singkat kata, Gus Rozin direkrut untuk mempertebal kekuatan Jokowi menepis isu-isu tersebut, terutama menjelang pemilihan presiden 2019 mendatang.
"Sampai saat ini, pada tahapan tertentu, saya kira bisa dikatakan demikian, walaupun bukan itu tentunya satu-satunya tujuan," Gus Rozin mengakuinya.
Baca juga: Jokowi Angkat 4 Staf Khusus Presiden, Ini Nama dan Profilnya
Alasan lain mengapa Gus Rozin bersedia membantu Presiden Jokowi, ia melihat Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap dunia kepesantrenan.
Segala program, kebijakan dan bantuan yang diberikan Presiden Jokowi kepada pondok pesantren, menurut Gus Rozin, pantas apabila Jokowi disebut sebagai Presiden yang paling perhatian dengan pondok pesantren.
"Saya kira, belum ada Presiden yang sangat sering ke pondok pesantren sesering Pak Jokowi. Dulu Gus Dur memang sering, tapi Gus Dur hanya menjabat 2,5 tahun dan latar belakangnya memang dari pondok pesantren. Jadi bukan hal mengejutkan. Tapi kalau Pak Jokowi kan bukan," ujar Gus Rozin.
"Jadi, perhatian beliau ini membuat saya bersedia memberikan informasi yang valid sekaligus mempermudah komunikasi antara Presiden dengan pesantren," lanjut dia.
Berkomunikasi dengan pondok pesantren bukan perkara mudah. Pondok pesantren sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, ia menjadi salah satu pilar terwujudnya kemerdekaan.
Baca juga: Teten Masduki Jadi Komandan Staf Khusus Presiden
Karakteristik dan kultur pondok pesantren yang saat ini tercatat berjumlah 29.000-an berbeda-beda dan perbedaan itu sangat khas. Keragaman ini tentu harus dipahami betul oleh seorang Jokowi dalam rangkaian silaturahimnya.
Apabila 'jalan masuk sudah mulus', maka mudah bagi Jokowi untuk berkomunikasi, memahami dan menyerap aspirasi-aspirasi mereka yang mungkin selama ini terkubur oleh sekat birokrasi.
"Nyatanya respons mereka sangat positif. Namun yang mesti diingat, yang dibutuhkan pesantren itu bukan semata bantuan, program atau apa ya, tapi lebih ke rekognisi. Soal bantuan, iya mereka memang butuh, tapi yang paling utama adalah rekognisi negara terhadap pesantren, pengakuan dan penghargaan negara terhadap pesantren," ujar Gus Rozin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.