Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Khusus Jokowi Bidang "Kepesantrenan" di Tahun Politik...

Kompas.com - 11/06/2018, 13:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Kita akan melihat kegiatan ramadan para santri dan maha santri yang ada di Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, Jombang.

Sebanyak 19 persen dari responden yang memilih pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.

Sementara itu, 10 persen dari responden yang memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Piplres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.

Singkat kata, Gus Rozin direkrut untuk mempertebal kekuatan Jokowi menepis isu-isu tersebut, terutama menjelang pemilihan presiden 2019 mendatang.

"Sampai saat ini, pada tahapan tertentu, saya kira bisa dikatakan demikian, walaupun bukan itu tentunya satu-satunya tujuan," Gus Rozin mengakuinya.

Baca juga: Jokowi Angkat 4 Staf Khusus Presiden, Ini Nama dan Profilnya

Alasan lain mengapa Gus Rozin bersedia membantu Presiden Jokowi, ia melihat Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap dunia kepesantrenan.

Segala program, kebijakan dan bantuan yang diberikan Presiden Jokowi kepada pondok pesantren, menurut Gus Rozin, pantas apabila Jokowi disebut sebagai Presiden yang paling perhatian dengan pondok pesantren.

"Saya kira, belum ada Presiden yang sangat sering ke pondok pesantren sesering Pak Jokowi. Dulu Gus Dur memang sering, tapi Gus Dur hanya menjabat 2,5 tahun dan latar belakangnya memang dari pondok pesantren. Jadi bukan hal mengejutkan. Tapi kalau Pak Jokowi kan bukan," ujar Gus Rozin.

"Jadi, perhatian beliau ini membuat saya bersedia memberikan informasi yang valid sekaligus mempermudah komunikasi antara Presiden dengan pesantren," lanjut dia.

Berkomunikasi dengan pondok pesantren bukan perkara mudah. Pondok pesantren sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, ia menjadi salah satu pilar terwujudnya kemerdekaan.

Baca juga: Teten Masduki Jadi Komandan Staf Khusus Presiden

Karakteristik dan kultur pondok pesantren yang saat ini tercatat berjumlah 29.000-an berbeda-beda dan perbedaan itu sangat khas. Keragaman ini tentu harus dipahami betul oleh seorang Jokowi dalam rangkaian silaturahimnya.

Apabila 'jalan masuk sudah mulus', maka mudah bagi Jokowi untuk berkomunikasi, memahami dan menyerap aspirasi-aspirasi mereka yang mungkin selama ini terkubur oleh sekat birokrasi.

"Nyatanya respons mereka sangat positif. Namun yang mesti diingat, yang dibutuhkan pesantren itu bukan semata bantuan, program atau apa ya, tapi lebih ke rekognisi. Soal bantuan, iya mereka memang butuh, tapi yang paling utama adalah rekognisi negara terhadap pesantren, pengakuan dan penghargaan negara terhadap pesantren," ujar Gus Rozin.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com