JAKARTA, KOMPAS.com —Charta Politika menggelar survei terkait elektabilitas partai politik di empat provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Hasil survei tersebut menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraih elektabilitas tertinggi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dari 1.200 pemilih di Jawa Barat, sebesar 22,1 persen memilih PDI-P jika pemilu legislatif digelar saat ini. Sementara di Jawa Tengah, elektabilitas partai berlambang banteng itu mencapai 38,3 persen.
"Di Jabar, elektabilitas PDI-P tertinggi. Dan Jateng merupakan basis pendukung PDI-P," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Baca juga: Survei Indikator: 8 Partai Politik Terancam Gagal Lolos ke Senayan
Sementara itu, Provinsi Banten menjadi milik Partai Gerindra. Dari 800 responden, 20,6 persen memilih partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu. Disusul Partai Golkar di peringkat kedua dengan elektabilitas 15 persen dan PDI-P di peringkat ketiga dengan 14,4 persen.
Di Jawa Timur, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih berada di urutan pertama pilihan masyarakat. Elektabilitas PKB berada pada angka 25,1 persen.
Elektabilitas PDI-P di Jawa Timur juga terbilang cukup tinggi. PDI-P berada di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan sebesar 20,3 persen, sedangkan Partai Gerindra hanya 10 persen.
Menurut Yunarto, kultur sosial politik menjadi salah satu faktor bagi warga Jawa Timur dalam menentukan pilihan partai politiknya. Tidak dimungkiri warga Jatim sangat kental dengan kultur Nahdlatul Ulama yang dekat dengan PKB.
Baca juga: Elektabilitas Mandek karena Tersandera Kasus E-KTP, Golkar Tak Khawatir
"Kultur politik jadi dasar bagi seorang warga Jatim untuk memilih. Saya NU maka saya pilih PKB. Saya Marhaen, maka saya pilih PDI-P," kata Yunarto.
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di empat provinsi tersebut.