Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik KPK Cecar 3 Anggota DPR soal Aliran Dana E-KTP

Kompas.com - 05/06/2018, 15:30 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota dan mantan anggota DPR, Selasa (5/6/2018).

Salah seorang yang diperiksa adalah anggota DPR Teguh Juwarno. Teguh diperiksa sebagai saksi untuk tersangka yang juga keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan pengusaha Made Oka Masagung.

Seusai diperiksa KPK, mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan tak ada materi pemeriksaan yang baru. Ia ditanya penyidik soal proses penganggaran proyek e-KTP saat aktif di Komisi II DPR dulu.

Teguh juga ditanya soal kenal atau tidaknya dengan Irvanto dan Made Oka.

Baca juga: Akan Diperiksa KPK dalam Kasus E-KTP, Aziz Syamsuddin dan Ganjar Parnowo Tak Bisa Hadir

"Kemudian apakah mengenal tersangka (Irvanto dan Made Oka). Sama sekali tidak kenal, tidak pernah berurusan, tidak pernah berhubungan," kata Teguh di gedung KPK, Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Terkait pembahasan anggaran, ia mengaku tak mengikuti prosesnya pembahasan hingga tahap akhir. Sebab, pada saat persetujuan, ia sudah tak di Komisi II DPR.

"Jadi waktu pembahasan anggaran itu kan kakinya putus tendon. Jadi praktis ketika pembahasan anggaran saya tidak tahu banyak," kata dia.

Ia juga ditanya penyidik apakah menerima aliran dana korupsi e-KTP. Teguh menjawab tak pernah menerima uang proyek e-KTP.

"Sama sekali tidak pernah dan saya tegaskan sama sekali tidak pernah menerima duit," kata dia.

Teguh juga mengaku tak pernah mendengar atau mengetahui kepada siapa saja aliran dana e-KTP diberikan.

"Enggak sih, enggak ada. Enggak (mendengar) sama sekali," katanya.

Hal senada juga disampaikan mantan anggota Komisi II DPR Markus Nari. Markus yang juga diperiksa untuk Irvanto dan Made Oka ini mengklaim tak mengenali keduanya.

Kepada penyidik KPK, Markus juga mengaku tak pernah menerima aliran dana e-KTP.

"Enggak pernah saya terima, gimana saya bantah," kata dia.

Markus Nari juga mengklaim baru mengetahui Irvanto merupakan keponakan Setya Novanto.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com