JAKARTA, KOMPAS.com - "Nyaleg" selalu identik dengan ongkos mahal. Namun, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) punya cara agar ongkos nyaleg tak tak kian melambung.
Ketua KPPG Partai Golkar Hetifah Sjaifudian mengatakan, caleg perempuan Golkar akan memanfaatkan gelaran Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) untuk mempromosikan diri.
"Untuk strategi finansial, ada metode tandem. Ini strategi," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Baca juga : Mahalnya Ongkos Politik...
Ketua Bidang Ekonomi KPPG Evin Nurcahya Suhada yang berencana maju sebagai caleg dari daerah pemilihan Lampung sudah menerapkan strategi irit menjadi caleg..
Sejak awal Pilkada, ia selalu menempel ke calon kepala daerah yang didukung oleh Golkar. Bahkan. ia menjadi juru kampanye calon kepala daerah tersebut.
Menurutnya, hal itu sangat menguntungkan. Sebab, ia tidak perlu keluar dana banyak namun justru bisa mengenalkan diri ke masyarakat saat kampanye Pilkada.
Baca juga : DPR Sepakat Semua Caleg Wajib Serahkan LHKPN
"Bayangkan setiap kali datang saya bertemu 200 orang, sekali datang ketemu 2000 orang jadi artinya para ibu-ibu (yang mau nyaleg) harus memakai peluang itu," kata dia.
"Jadi ini lah masa-masa yang bisa dimanfaatkan apa yang bisa kita lakukan untuk pencalegan kita paling tidak sampai 23 Juni 2018, itu adalah masa kita (kampanye tetapi) gratis," sambung dia.
KPPG berharap agar kader atau non kader yang akan maju sebagai calon legislatif dari Golkar bisa memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan strategi itu, ongkos nyaleg bisa lebih irit, peluang untuk duduk di parlemen kian terbuka karena dikenal publik.