JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mematenkan sejumlah permainan tradisional yang ada di Indonesia.
"Kita memang perlu segera, hak kita patenkan," ujar Menteri Sosial Idrus Marham saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Kebijakan tersebut direncanakan setelah melihat beberapa negara mulai mendalami permainan tradisional Tanah Air. Jepang adalah salah satunya.
"Mereka sudah mengkaji (permainan tradisional Indonesia) sedemikian rupa," lanjut Idrus.
Pemerintah tidak ingin nasib permainan tradisional Indonesia sama seperti sejumlah produk asli Indonesia yang pernah bermasalah soal hak paten dengan negara lain.
Baca juga : Dedi Mulyadi: Permainan Tradisional Bermanfaat bagi Anak Zaman Now
"Kami tidak ini ini menjadi masalah di kemudian hari, seperti batik, tari-tarian kita, lalu rendang. Ini (permainan tradisional Indonesia) harus segera dipatenkan," lanjut dia.
Selain itu, Idrus melanjutkan, permainan tradisional mengandung nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak.
Permainan tradisional melatih anak untuk bersosialisasi dengan orang lain, bahkan dengan orang yang berbeda latar belakang.
Permainan tradisional juga melatih anak untuk menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran, kompetisi, menerima kekalahan dan pengembangan diri.
Baca juga : Bersama Anak-anak, Jokowi Jajal Permainan Tradisional Gobak Sodor hingga Engklek
"Bayangkan saja kalau sejak kecil anak-anak tidak pernah berkomunikasi, dia hanya berkomunikasi dengan ponsel dan gadget, pasti akan terbangun mental-mental yang individualisme, tidak punya kesetiakawanan sosial, mental tidak punya sifat sportifitas," ujar Idrus.
Tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi menambahkan, seiring rencana pemerintah itu, seharusnya memainkan permainan tradisional sudah mulai digencarkan. Bahkan, harus menjadi semacam gerakan nasional.
Jika perlu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan dasar.
"Di sini ada Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, siapa tahu akan ada kurikulum yang wajib minimal seminggu sekali anak-anak bisa kembali bermain permainan tradisional," ujar Kak Seto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.