Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Berkarya Targetkan 4 Persen Kursi di Parlemen

Kompas.com - 10/03/2018, 20:39 WIB
Labib Zamani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Partai Berkarya yang didirikan Tommy Soeharto, menargetkan 4 persen kursi di DPR pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Sebagai pendatang baru, Partai Berkarya optimitis target itu dapat tercapai, bahkan bisa lebih.

"Kita harus berjuang untuk memperoleh 4 persen kursi. Kita yakin semuanya, kita lebih dari itu bisa menguasai di parlemen," kata Ketua Umum Partai Berkarya, Neneng A Tuty dalam Rapimnas III DPP Partai Berkarya di Lorin Hotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018).

Neneng mengakui untuk mewujudkan target itu bukan merupakan perkara mudah. Namun dengan kerja keras dan kekompakan partai, dirinya yakin target itu dapat tercapai. Oleh sebab itu, Neneng mengajak para kader untuk menjaga marwah Partai Berkarya.

"Kita tidak boleh ribut sana, ribut sini. Ini partai baru, kebersamaan harus kita dijaga secara bersama-sama," urai Neneng.

Neneng menceritakan perjalanannya dalam membentuk Partai Berkarya. Partai Berkarya dibentuk hampir sekitar 1,5 tahun. Banyak lika-liku yang dihadapi dalam pembentukan partai ini. Mulai perekrutan kader hingga pembentukan pengurus di 34 provinsi di Indonesia.

"Lika-likunya luar biasa. Jadi, membuat sebuah partai itu tidak mudah. Tapi memang harus dihadapi oleh kenekatan, agak gila sedikit juga harus. Kalau enggak gila sedikit sepertinya susah partai ini," bebernya.

Rapimnas III DPP Partai Berkarya berlangsung hingga Selasa (12/3/2018) dibuka secara langsung oleh Ketua Dewan Pembina Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan pemukulan gong sebanyak lima kali.

"Masih banyak tugas-tugas penting lainnya. Tentunya tugas ini jauh lebih berat sehingga perlu kesungguhan untuk mewujudkan tugas tersebut. Tugas ini kita harus menguasai target minimun di parlemen. Baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota," kata Tommy.

Tommy mengungkapkan, Partai Berkarya pada Pileg 2019 harus mempunyai tiga kursi di tingkat kabupaten/kota. Sehingga rata-rata satu kursi DPRD tingkat II membutuhkan sekitar 12.000 pendukung atau 12.000 suara.

"Dari 12.000 suara kalau tiga kursi hitungan kasar ada dukungan 36.000 suara di DPRD tingkat II. Dengan catatan semua DPW telah mewujudkan semua kepengurusan di DPD," kata dia.

Dari hasil verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU Partai Berkarya hanya lolos di 458 kabupaten/kota. Belum mencapai 514 kabupaten/kota.

"Kekurangan itu harus segera dipenuhi. Harus membuat tim yang kuat di daerah-daerah tersebut," terangnya.

Apabila di masing-masing kabupaten/kota berhasil mendapatkan 36.000 suara, ujar Tommy, Partai Berkarya akan memiliki sebanyak 18 juta suara di 514 kabupaten/kota. Dengan demikian Partai Berkarya akan dapat menguasai tiga besar di Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com