Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Torani 860 Koarmabar Tangkap Kapal Ikan Malaysia di Selat Malaka

Kompas.com - 21/12/2017, 19:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KRI Torani 86 dari Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap satu kapal ikan asing Malaysia di perairan Selat Malaka.

Dari hasil pemeriksaan, kapal tersebut diduga telah melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia tanpa izin resmi, memasuki wilayah kedaulatan tanpa izin, dan dokumen yang sah dari pihak Imigrasi.

"Diduga kapal tersebut telah melakukan pelanggaran dan tindak pidana di wilayah perairan Indonesia," ujar Komandan Guspurla Koarmabar Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/12/2017).

Menurut Arsyad, seluruh anak buah kapal (ABK) tidak dilengkapi dengan Dokumen Pelaut, buku sijil, dan menangkap ikan dengan jenis pukat hela atau trawls.

"Untuk proses lebih lanjut KIA (kapal ikan asing) Malaysia tersebut diserahkan ke Lanal Tanjung Balai Karimun guna penyidikan dan proses hukum lanjutan," tuturnya.

(Baca juga: Koarmabar Tangkap Dua Kapal yang Kabur dari Perairan Malaysia)

Arsyad menjelaskan, penangkapan kapal ikan asing Malaysia tersebut berawal saat KRI Torani 860 melaksanakan patroli di sekitar Selat Malaka dan mendeteksi adanya kontak kapal.

Setelah melalui pengamatan secara visual oleh prajurit KRI, kapal tersebut sedang melaksanakan penarikan jaring dan posisi kapal ikan tersebut sudah masuk di perairan Indonesia.

Komandan KRI Torani 860 pun segera memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan prosedur pengejaran, penangkapan dan penyelidikan.

"Kapal tersebut adalah KIA JHF 8826 B, namun belum diketahui muatannya. Untuk kepentingan penyelidikan, dilaksanakan Peran Sekoci serta Pemeriksaan dan Penggeledahan oleh Tim Pemeriksa dengan merapat di lambung kiri KIA JHF 8826 B menggunakan sekoci," kata Arsyad.

Kompas TV Terlibat Pencurian Ikan, 239 Nelayan Vietnam Dipulangkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com