Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koarmabar Tangkap Kapal Motor Berisi 30 Ton BBM Ilegal

Kompas.com - 09/01/2017, 22:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Personel TNI dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggagalkan penyelundupan 30 ton bahan bakar minyak jenis HSD.

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Mayor Laut Budi Amin menjelaskan, awalnya tim Western Fleet Quick Response (WQFR-4) tengah berpatroli di perairan Pulau Karimun Kecil, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

"Kejadiannya malam. Tim kami mencurigai ada kapal motor tanpa nama yang sedang beraktivitas di tengah malam dan di tengah gelombang tinggi," ujar Budi melalui pesan singkat, Senin (9/1/2017).

Tim WFQR-4 yang menggunakan Patkamla KAL Marapas kemudian mendekati kapal motor itu. Namun, kapal motor itu tancap gas ke arah berlawanan.

Aksi kejar-kejaran pun tidak terhindarkan. Tim sempat melepaskan beberapa kali tembakan ke udara supaya sang nakhoda menghentikan kapalnya. Namun, kapal motor itu tetap melaju.

"Akhirnya setelah terdesak, kapal motor itu menyerah. Kapal itu berhenti," ujar Budi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal motor berbobot 35-40 gross ton itu dinahkodai seorang pria berinisial IB dan memiliki empat anak buah kapal yang masing-masing berinisial EP, B, BG dan YR.

Sementara pemilik kapal diketahui berinisial I. Kapal berbendera Indonesia itu juga tidak dilengkapi dengan Surat Pemberitahuan Berlayar (SPB), tidak dilengkapi dengan dokumen muatan (manifes) dan dokumen pelayaran lainnya.

Sang nakhoda mengaku berasal dari Tanjung Balai Karimun dengan tujuan perairan Pulau Karimun Kecil.

Meski demikian, pernyataan sang nakhoda diragukan lantaran di dalam kapal itu berisi sekitar 30 ton BBM jenis HSD.

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S Irawan menduga kuat pelaku adalah pemain lama. Mereka juga diduga kuat berbisnis dengan sindikat penyelundupan BBM internasional.

"Modusnya adalah mengambil BBM ilegal dari West OPL dengan cara ship to ship. Selanjutnya dibawa ke Perairan Tanjung Balai untuk diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran lebih kecil lagi," ujar dia.

Kini, kapal beserta nahkoda dan ABK dibawa ke Dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kompas TV TNI AL Gagalkan Penyelundupan 20 Ton Solar ke Luar Negeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com