JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia memerintahkan dua Kapal Perang Indonesia (KRI) bersiaga untuk membantu penanganan gempa bumi di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Berdasarkan perintah itu, Danguskamlaarmabar dan Danlantamal I Belawan menyiapkan KRI Sibolga-536 dan KRI Kala Hitam-828 beserta personelnya untuk bersiaga," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Mayor Budi Amin, melalui pesan singkat, Rabu (7/12/2016).
Hingga Rabu siang ini, baru satu KRI yang dalam perjalanan menuju Lhoksemauwe, yakni KRI Kala Hitam-828.
Sementara itu, KRI Sibolga-536 masih bersandar di Belawan.
Di sana, Koarmabar mendirikan posko bantuan bencana dan menghimpun bantuan dari berbagai unsur, mulai dari masyarakat hingga instansi pemerintah dan perusahaan swasta.
"Selanjutnya, barang dan sumbangan yang sudah terkumpul akan diangkut KRI Sibolga-536 ke lokasi terdampak gempa," ujar Budi.
Beberapa unsur KRI juga telah disiagakan di dermaga Mentigi Tanjung Uban untuk sewaktu-waktu jika dibutuhkan dapat segera digerakkan menuju Aceh.
Gempa berskala 6.4 skala richter itu sendiri terjadi Rabu pukul 05.03 WIB. Gempa berlokasi di 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, 34 kilometer Barat Laut Kabupaten Bireun, 48 kilometer laut Kabupaten Pidie, 121 kilometer tenggara Banda Aceh dan 1.716 kilometer barat laut Jakarta.
Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi terjadi tsunami.
BNPB mencatat, hingga pukul 13.10 WIB, korban meninggal dunia mencapai 52 orang.
Selain itu, korban luka berat mencapai 72 orang dan korban luka ringan mencapai 200 orang. Tercatat, 10.000an santri turut terkena dampak gempa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.