Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Berangkat ke Marawi, Terduga Teroris di Kalbar Titipkan Keluarganya

Kompas.com - 28/11/2017, 17:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror hingga kini masih mendalami motif terduga teroris bernama Nurhadi yang hendak bergabung dengan ISIS di Marawi, Filipina Selatan.

Nurhadi ditangkap di Bandara Supadio, Kalimantan Barat, saat hendak berangkat ke Malaysia dan bertolak ke Filipina.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, sebelum berangkat, Nurhadi sempat menitipkan keluarganya.

"Info dari Densus, dia berangkat sudah pamitan, dia mau berjihad. Menitipkan keluarganya, tolong diurus," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Baca juga : Polisi Gagalkan WNI yang Hendak Gabung dengan ISIS di Marawi

Setyo mengatakan, dari ucapan ingin berjihad di Marawi itu mengindikasikan bahwa Nurhadi akan bergabung dengan kelompok militan di sana. Namun, dugaan awal itu akan diklarifikasi melalui pemeriksaan intensif selama 7x24 jam.

Selain itu, polisi juga menelusuri jejak komunikasi Nurhadi dengan pihak luar melalui ponselnya yang diamankan.

"Memang rencananya mau ke Marawi. Tapi kita belum bisa memaatikan apakah dia anggota atau hanya pendukung ISIS," kata Setyo.

Saat ini, Nurhadi berada di Polda Kalimantan Barat untuk didalami keterangannya. Densus 88 juga masih mendalami apakah Nurhadi dibiayai pihak tertentu atau dengan biaya sendiri pergi ke Filipina. Setyo mengatakan, pihaknya juga akan mencari tahu keterkaitan Nurhadi dengan jaringan teroris di Indonesia.

Baca juga : Ratusan Pejuang ISIS Dikabarkan Menuju Inggris dan Eropa

"Pasti akan kita cek ke sana, apakah mereka ada hubungannya atau tidak," kata Setyo.

Sebelumnya, Nurhadi ditangkap di ruang tunggu keberangkatan internasional Bandara Supadio, Kalimantan Barat, Senin (27/11/2017). Rencananya ia akan terbang ke bandara internasional Kuching, Malaysia, menggunakan pesawar Air Asia dengan nomor penerbangan AK-1029.

Saat ditangkap, Nurhadi tidak melakukan perlawanan. Penangkapan tersebut berjalan aman dan lancar tanpa mengganggu aktivitas penumpang lain. Saat ini, masih didalami peran serta alasannya bergabung dengan kelompok ISIS di Marawi.

Kompas TV Pesawat Rusia yang dikerahkan adalah unit pengebom jarak jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com