Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Sejumlah Saksi dan Tersangka Kasus E-KTP

Kompas.com - 09/11/2017, 12:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah saksi dan tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Mereka yang terlihat mendatangi gedung KPK di antaranya Direktur Utama (Dirut) PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudiharjo (ASS).

Dalam kasus e-KTP, Anang ditetapkan KPK sebagai tersangka. 

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Anang dipanggil untuk sebagai tersangka kasus ini.

Direktur PT Quadra Solutions, Anang Sugiana Sudihardjo, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (3/11/2017).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Direktur PT Quadra Solutions, Anang Sugiana Sudihardjo, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (3/11/2017).
"Pemeriksaan terhadap ASS sebagai tersangka," kata Febri, saat dikonfirmasi, Kamis siang.

Selain Anang, terlihat pula istri Andi Narogong, Inayah.

Baca juga : Mantan Dirut Murakabi Akui Keluarga Setya Novanto Ikut Miliki Saham

Dalam kasus e-KTP, KPK sudah melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri untuk Inayah, guna kepentingan penyidikan untuk tersangka Anang Sugiana.

Selain Inayah, terlihat pula pengusaha Made Oka Masagung.

Nama Made Oka pernah muncul dalam persidangan kasus korupsi e-KTP untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Pada persidangan, Jaksa KPK menduga ada upaya mengalihkan uang 2 juta dollar AS yang dilakukan PT Quadra Solutions, yang merupakan perusahaan pelaksana proyek pengadaan e-KTP.

Baca juga : Ditanya Apa Pun di Sidang, Novanto Jawab Tidak Tahu dan Tidak Benar

Salah satu saksi dari PT Quadra Solutions, Willy Nusantara Najoan, mengakui adanya transfer tersebut.

Menurut dia, Anang Sugiana Sudihardjo selaku Direktur Utama PT Quadra Solutions awalnya membeli perusahaan di Singapura. Perusahaan itu kemudian digunakan untuk berinvestasi.

Menurut Willy, pada akhir 2012, perusahaan di Singapura tersebut mengirimkan 2 juta dollar AS kepada Made Oka.

Uang yang berasal dari PT Quadra itu ditujukan kepada Delta Energy Singapore.

Uang itu disebut untuk membeli saham sebuah perusahaan riset obat. Namun, setelah satu tahun, investasi tersebut dibatalkan. Made Oka kemudian mengembalikan uang tersebut.

Baca juga: Ikut Lelang E-KTP, Perusahaan Keluarga Novanto Ternyata Fiktif

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com