Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Tak Cemerlang, Alasan PDI-P Tak Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Kompas.com - 31/10/2017, 05:05 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa meski Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil punya popularitasnya yang tinggi. Namun Emil, sapaan akrabnya, justru dianggap tak cukup cemerlang kinerjanya.

Hal itu berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim kajian kepemimpinan internal partai berlambang banteng tersebut.

Menurut Hasto, kepala daerah yang dibandingkan dengan RK antara lain, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

"Kami membandingkan mana yang mampu membangun perubahan yang sistematik, perubahan yang tidak diukur media sosial tapi ya diukur kerja faktual di lapangan," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (30/10/2017).

(Baca: Kala Golkar Akhirnya Memilih Ridwan Kamil...)

"Kami membandingkan mana yang mampu membangun perubahan yang sistematik, perubahan yang tidak diukur media sosial tapi ya diukur kerja faktual di lapangan," kata Hasto.

"Dari situ kami simpulkan cukup jauh RK dengan Bima Arya dan bu (Tri) Rismaharini dari aspek kinerjanya," ujar dia.

Karenanya, kata Hasto, PDI Perjuangan tak mau ambil pusing ketika Emil justru memilih maju Pilkada Jabar dengan partai politik lain. Saat ini, empat partai telah mendeklarasikan dukungannya untuk RK antara lain Partai NasDem, Golkar, PPP dan PKB.

"Ketika RK mendeklarasikan sebagai calon kami hormati itu dan siap berkontestasi secara sehat untuk bersama-sama mengedepankan konsep terbaik untuk Jabar," ujar Hasto.

(Baca: Ridwan Kamil: Saya Pemain Pilkada, Sudah Tahu Triknya)

Bahkan saat ini, Hasto mengaku partainya tengah intensif melakukan komunikasi dengan sejumlah nama yang akan diusung sebagai calon di Pilkada Jabar mendatang.

"Komunikasi dengan beberapa calon semakin intens dilakukan. Dari hasil diskusi tersebut nama-nama semakin mengerucut. Tapi pada saat bersama kami juga ingin menyelesaikan gambaran masa depan Jabar yang nanti harus jadi komitmen para calon," ujar dia.

Hasto pun menambahkan, rencananya pada pekan ini partainya akan menjalin komunikasi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini, Deddy Mizwar. Sebelumnya, PDI-P telah berkomunikasi dengan Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi.

"Pertimbangannya kami melihat dari aspek-aspek pembumian Pancasila, itu yang kami lihat, kemudian kinerjanya. Sehingga PDI Perjuangan ketika menetapkan calon itu bukan karena pesanan, tapi karena pendalaman kinerja," kata dia.

"Pilkada Jawa Barat kami persiapkan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya figur, mesin partai politik, tapi juga Konsep untuk membawa Jawa Barat pada tingkat kemajuan," tutup Hasto.

Kompas TV Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi belum mau memberikan komentar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com