Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Sempat Ragu Terima Jabatan Utusan Khusus Presiden, tetapi....

Kompas.com - 23/10/2017, 18:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Sirajuddin Syamsuddin (Din Syamsuddin) mengaku, awalnya dia ragu mengemban jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Namun, Din pada akhirnya menerima jabatan tersebut.

"Sebenarnya awalnya saya menyarankan, Bapak Presiden dan Pak Mensesneg, agar ditunjuk orang lain saja. Namun Bapak Presiden ini mengharapkan saya. Maka sekali lagi, saya Bismillah," ujar Din di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10/2017).

Ada sejumlah alasan Din akhirnya menerima tugas dari Presiden Jokowi. Pertama, tugas sebagai utusan khusus pada dasarnya telah ia laksanakan selama ini.

Diketahui, di dunia internasional, Din menjabat sejumlah jabatan, antara lain sebagai Honorary President World Conference on Religions for Peace, Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations dan Chairman World Peace Forum.

(Baca: Jokowi Angkat Din Syamsuddin Jadi Utusan Khusus Presiden)

Kedua, Din merasa situasi dunia belakangan dipenuhi ketidakpastian, ketegangan, bahkan konflik antarumat beragama. Sementara, Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan pemerintahan untuk terlibat dalam menjaga perdamaian dan ketertiban dunia mendasar pada Pancasila.

"Maka saya menilai pekerjaan ini sebuah perjuangan yang sesuai dengan konstitusi tadi. Saya menerima ini dengan Bismillah sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara," ujar Din.

Ketiga, Din merasa situasi kerukunan antarumat beragama di Indonesia dapat dijadikan contoh bagi negara-negara yang berkonflik itu.

"Kerukunan antarumat beragama, antarkelompok di Tanah Air, ini jadi model yang perlu kita sebarkan di dunia. Islam yang dirindukan dunia adalah Islam jalan tengah, yang Rahmatan Lil'alamin," ujar Din.

(Baca: Alasan Jokowi Angkat Din Syamsuddin Jadi Utusan Khusus)

Diberitakan, Presiden Jokowi mengangkat Din Syamsuddin menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Pengangkatan itu didasarkan pada surat keputusan presiden.

"Hari ini, saya telah mengangkat Prof Din Syamsuddin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban," ujar Jokowi di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi menugaskan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu untuk mengembangkan dialog sekaligus kerjasama antaragama, baik di dalam maupun luar negeri.

Kompas TV Mendadak Khilafah - Aiman (Bag 5)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com