JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan, akar permasalahan terjeratnya para pejabat negara dalam kasus korupsi bukan karena kurang maksimalnya KPK dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Ia menanggapi sejumlah pejabat negara berprestasi yang terjerat kasus korupsi.
"Ini bukan soal KPK tidak lakukan pencegahan dengan intens, ini soal hati dan integritas yang buruk," kata Saut saat dihubungi, Rabu (27/9/2017).
Pada Selasa (26/9/2017), KPK menetapkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Selama ini, rekam jejak Rita cukup cemerlang.
Selain Rita, penetapan tersangka kasus dugaan suap pada proyek pengerjaan pengerukan pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah juga sempat menjadi sorotan.
Baca: KPK Menilai Banyaknya OTT Kepala Daerah Bukan Sebuah Prestasi
Sebab, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono yang ditangkap KPK dan telah ditetapkan menjadi tersangka, memiliki prestasi gemilang.
Saut mengatakan, KPK selalu berupaya melakukan pencegahan, salah satunya melakukan safari ke daerah-daerah untuk sosialisasi.
Selain itu, safari ke institusi-institusi dan partai politik.
"OTT (operasi tangkap tangan) terakhir itu satu di antaranya tim KPK hadir di daerah itu 2 minggu sebelum OTT, dalam rangka pencegahan," kata Saut.
KPK akan terus melakukan sosialisasi dan upaya lainnya sebagai upaya pencegahan korupsi.
Baca juga: KPK Dianggap Hanya Gencar Penindakan, tetapi Lemah dalam Pencegahan
Dalam catatan rekam jejaknya, Bupati Kukar Rita Widyasari pernah dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha yang diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 28 April 2015.
Perempuan kelahiran Tenggarong, 11 November 1973 itu dinilai berkomitmen tinggi atas pembangunan kesejahteraan keluarga dan kependudukan di daerahnya.
Rita juga pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Inspirator Pembangunan Daerah 2017.
Penghargaan dari Pusat Kajian Keuangan Negara ini diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Di tingkat internasional, Rita pernah menerima penghargaan Global Leadership Award 2016 dari majalah bisnis The Leader International dan American Leadership Development Association.
Mengenai Antonius Tonny Budiono, pria kelahiran Pekalongan, 13 Juli 1958 itu pernah dianugerahi juga Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya.
Tanda penghargaan dari Pemerintah Indonesia itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada upacara peringatan HUT ke-71 RI.
Atas pengabdiannya menjadi pegawai negeri sipil selama 30 tahun, Tony dianggap telah menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya.