JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mengaku prihatin dengan tertangkapnya Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi oleh KPK.
Menurut Zukifli penangkapan ini membuktikan ada yang harus dibenahi dalam sistem pilkada langsung.
"Sistem pilkada langsung ini baiknya dikaji kembali agar bagaimana caranya lebih banyak orang baik yang bisa maju. Sehingga hasilnya terpilih calon yang bersih dan berkualitas," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/9/2017).
Ia pun meminta masyarakat tak terjebak tawaran uang dari calon kepala daerah, sebab hal itu akan berbuah korupsi.
Baca: Suap Wali Kota Cilegon untuk Izin Pembangunan Transmart
Zulkifli melanjutkan, sebenarnya banyak kepala daerah yang mampu memenangkan pilkada meski modal keuangannya sedikit.
Hal itu, kata Zulkifli, menunjukkan pilkada bisa dimenangkan tanpa memberi iming-iming uang kepada masyarakat melainkan dengan program.
Ia berharap, rangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK mampu memberi efek jera agar kejadian yang sama tidak terulang.
"Kalau begini terus nanti bisa habis. Jadi mari benahi semuanya mulai dari pencalonan sampai pemilihan. Kalau hulunya sudah baik maka Insya Allah hasilnya pun baik," tutur dia.
Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK setelah diduga menerima suap sebesar Rp 1,5 miliar.
Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, uang tersebut diduga terkait izin pembangunan Transmart di Kota Cilegon.
Baca: KPK Tetapkan Wali Kota Cilegon sebagai Tersangka Kasus Suap
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.