Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi PDI-P, Kehadiran Jokowi di Rakernas Projo Bentuk Silaturahim

Kompas.com - 05/09/2017, 20:39 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak mempermasalahkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada acara Rapat Kerja Nasional III relawan Pro Jokowi (Projo).

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno menilai, kehadiran Jokowi merupakan hal positif sebagai bentuk memelihara silaturahim antara pejabat dengan pendukungnya.

Menurut dia, hal itu biasa dilakukan oleh pejabat-pejabat lainnya.

"Kerinduan konstituen atau relawan untuk bertemu tokoh yang dijagokan adalah hal yang wajar. Silahturahim itu juga bentuk kerinduan untuk bertemu," ujar Hendrawan, saat dihubungi, Selasa (5/9/2017).

Baca: Jokowi: Biar Projo yang Kampanye, Jangan Menteri

Sejumlah pihak menganggap apa yang dilakukan Jokowi bagian dari agenda politik menjelang 2019.

Soal ini, PDI-P juga tak menganggap langkah Jokowi sebagai sikap mendahului partai. Sebab, PDI-P hingga kini belum bersikap soal Pemilu Presiden 2019.

Dukungan PDI-P untuk Jokowi, kata dia, tak perlu diragukan.

Dalam politik, kata Hendrawan, lebih baik jika strategi disimpan terlebih dahulu.

Ia juga menyinggung arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahwa PDI-P menunggu waktu yang tepat.

"Seperti permainan catur. Biar langkah-langkah lawan ketahuan dulu. Kami kan tinggal menunggu gongnya saja," kata Anggota Komisi XI DPR itu.

Baca juga: 
Fadli Zon Pertanyakan Kehadiran Jokowi di Rakernas Relawan "Pro Jokowi"

Relawan Pro Jokowi (Projo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Tahun 2017, mulai Senin (4/9/2017) hingga Selasa ini.

Jokowi memberikan pidato pengarahan dalam acara tersebut. Ia mengingatkan para relawannya, tahapan Pilpres 2019 akan segera dimulai satu tahun dari sekarang.

Penetapan capres dan cawapres sudah dimulai September 2018 mendatang.

"Artinya apa? Tahun depan itu sudah masuk tahun politik. Dan kalau sudah masuk tahun politik, pasti rame-ramenya lebih kenceng. Sahut menyahutnya pasti lebih kencengBener,enggak?" ujar Jokowi.

Politisi PDI-P ini mengaku senang memiliki relawan yang militan seperti Projo.

Menurut dia, relawan Projo yang militan tidak akan lari apabila menghadapi permasalahan.

"Relawan yang militan kalau ada apa apa justru mendekat berani berhadapan dengan siapa pun," kata dia.

Kompas TV Peluang Kandidat Capres Usai UU Pemilu Disahkan (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com