BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Mahkamah Konstitusi

Sekjen MK se-Asia Berkumpul di Solo, Ada Apa?

Kompas.com - 07/08/2017, 12:48 WIB
Haris Prahara

Penulis


SOLO, KOMPAS.com
- Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (AACC) pada 9-10 Agustus mendatang.

Ada agenda pendahuluan sebelum perhelatan tersebut digelar, yaitu Pertemuan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi dari 12 negara anggota AACC, Senin (7/8/2017), di Solo, Jawa Tengah. Apa saja yang akan dibahas pada pertemuan ini?

Sekretaris Jenderal MK Guntur Hamzah menuturkan, Pertemuan Sekretaris Jenderal MK se-Asia tersebut akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas persiapan Pertemuan Dewan Anggota AACC (Board of Members Meeting).

Adapun sesi kedua mendiskusikan perkembangan pembentukan Sekretariat Tetap AACC yang berada di Indonesia dan Korea Selatan serta keberadaan pusat pendidikan di Turki. Negara-negara tersebut akan melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam setahun terakhir.

"Keberadaan Sekretariat Tetap pada dasarnya bertujuan mendukung pelaksanaan program dan kegiatan AACC secara berkesinambungan," ujar Guntur sebelum pertemuan berlangsung Senin pagi.

Selain hal di atas, Pertemuan Sekretaris Jenderal MK se-Asia kali ini juga membahas penyempurnaan mekanisme pemilihan Presiden AACC.

"Seluruh hasil dari Pertemuan Sekretaris Jenderal AACC ini akan dibawa ke dalam Pertemuan Dewan Anggota AACC besok untuk diambil keputusannya," tutur Guntur.

Sebagai Presiden AACC, MK Republik Indonesia akan memimpin pertemuan penting dan strategis tersebut. Sebetulnya, masa jabatan Indonesia sebagai Presiden AACC sesungguhnya telah habis pada 2016 lalu. Akan tetapi, hasil rapat Kongres ke-3 AACC tahun lalu memutuskan masa jabatan Indonesia diperpanjang hingga 2017.

Kondisi itu disebabkan belum adanya negara anggota yang siap menggantikan Indonesia untuk menduduki jabatan tersebut.

"Akhirnya forum bersepakat kalau Indonesia perpanjang jabatan hingga 2017," kata Ketua MK Republik Indonesia Arief Hidayat, yang juga Presiden AACC, Jumat (13/8/2016).

Menurut Arief, kesuksesan menggelar acara untuk asosiasi dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi alasan Indonesia kembali terpilih. Sebagai informasi, Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (AACC) dideklarasikan pada 2010 lalu di Jakarta.

Pembentukan AACC merupakan inisiatif Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Mongolia, dan Uzbekistan.

Piagam pembentukan AACC tersebut kemudian disebut sebagai Deklarasi Jakarta. Tujuan utama pendirian AACC adalah mempromosikan demokrasi, penegakan hukum, dan hak asasi manusia.

Tiga tahun silam, MK Republik Indonesia terpilih menjadi Presiden AACC periode 2014-2016. Sebelum MK Republik Indonesia, Presiden AACC berturut-turut dijabat oleh MK Korea Selatan (2010-2012) dan MK Turki (2012-2014).


Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com