Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton: Ketua KPK Siap-siap Saja Dipanggil Pansus Angket

Kompas.com - 02/08/2017, 15:22 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Masinton Pasaribu menuturkan, pihaknya belum akan mengundang Ketua KPK Agus Rahardjo dalam posisinya sebagai Ketua Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Dalam beberapa kesempatan, pansus kerap menyinggung posisi Agus yang pernah menjabat Ketua LKPP dalam proses pengadaan e-KTP.

"Belum, belum. Nanti kalau kami masuk ke sana (keterlibatan Agus) nanti diplintir lagi katanya (pansus) masuk ke perkara," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Anggota Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu saat mengenakan kaos polo seragam pansus dalam rapat pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Anggota Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu saat mengenakan kaos polo seragam pansus dalam rapat pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Pansus, lanjut dia, tak masuk ke pokok perkara melainkan nenangani hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang, pengunaan anggaran dan fungsi pengawasan.

(baca: Tinggal PDI-Perjuangan Pun, Pansus Angket KPK Tetap Jalan)

Menurut dia, dalam penanganan kasus di KPK sebaiknya memang tak ada konflik kepentingan. Salah satunya terhadap kasus e-KTP.

"Baiknya memang jangan ada konflik kepentingan dalam penanganan kasus ini," tuturnya.

Masinton menuturkan, lebih baik Agus mempersiapkan diri untuk kelak dipanggil ke pansus sebagai Ketua KPK.

(baca: Formappi: PAN Ingin Keluar, Bukti Pansus Hanya Permainan Politik)

"Agus siapkan saja dirinya nanti untuk dipanggil ke Pansus Angket sebagai pimpinan KPK," tutur Politisi PDI Perjuangan itu.

Pansus Hak Angket KPK sebelumnya menyampaikan akan mendalami proses pengadaan e-KTP.

Bahkan, pansus merencanakan pemanggilan terhadap mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

(baca: Khawatir KPK Dibubarkan, Alasan Gerindra Keluar dari Pansus Angket)

Anggota Pansus Angket KPK, Eddy Kusuma Wijaya menuturkan, Pansus ingin menggali mengenai proses pengadaan e-KTP.

Apalagi, dalam sidang e-KTP, Gamawan pernah menyebut adanya rekomendasi dari Agus Rahardjo soal pengadaan e-KTP. Saat itu, Agus masih menjabat Ketua LKPP.

"Cuma kami kan belum tahu jelas bahwa itu benar atau enggak. Karena itu kan ucapan Pak Gamawan Fauzi makanya perlu dipanggil," kata Eddy seusai rapat pansus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2017) malam.

Kompas TV Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais hari ini menemui anggota pansus hak angket KPK di DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com