JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Partai Gerindra melihat ada potensi pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir kerja Panitia Khusus Hak Angket KPK.
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa menuturkan, saat ini pansus getol membongkar hal-hal yang tidak beres dari KPK.
Padahal, menurut dia, jika hal-hal tak beres tersebut memang ada, maka itu merupakan perbuatan oknum-oknum di KPK dan bukan salah dari lembaga KPK.
"Yang aku khawatirkan adalah akibat pembongkaran-pembongkaran ketidakberesan oknum KPK, akhirnya kelembagaan KPK dianggap jelek, dibubarkan," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
"Ini yang enggak sesuai harapan kami," ujar dia.
Perbedaan lainnya, kata Desmond, adalah keputusan pansus memanggil orang-orang yang dianggap bermasalah. Ia tak secara rinci menyebutkan pihak-pihak yang dinilainya bermasalah.
Namun, mengundang pihak-pihak tersebut dinilai Desmond berpotensi menimbulkan pembusukan politik terhadap lembaga KPK.
Untuk itu, Gerindra memilih tak lagi terlibat dalam keanggotaan Pansus Angket KPK. (Baca: Gerindra Keluar dari Pansus Angket KPK)
"Kemungkinan kami akan berbeda pendapat pada kesimpulan akhir. Dari pada kami berdebat panjang lebih baik kami memilih keluar," tutur Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Dengan mundurnya Gerindra, tinggal tersisa enam partai yang terdaftar dalam keanggotaan pansus. Enam partai tersebut merupakan enam partai pendukung pemerintah.
(Baca juga: Pansus KPK Diisi Fraksi Pendukung Pemerintah, Jokowi Diminta Bersikap)