JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai adanya wabah kolera yang berpotensi menyerang jemaah haji asal Indonesia.
Oleh karena itu, Kemenkes memberikan edukasi kepada para calon jemaah haji yang dilakukan sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu mengatakan, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan jemaah haji untuk mencegah kolera.
Pertama, rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Kedua mencuci buah-buahan dengan air mengalir hingga bersih.
Ketiga, makan makanan matang dan hindari makan makanan mentah atau setengah matang.
"Kolera ini adalah penyakit yang mudah sekali menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi," kata Wiendra di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Oleh karena, Wiendra melanjutkan, sangat penting menjaga alat makan tetap steril, sanitasi yang bersih, serta pondokan atau tempat penginapan pun harus bersih.
Dikarenakan di Tanah Suci banyak orang yang memberikan sedekah berupa makanan dan minuman kaleng, Wiendra juga meminta jemaah haji untuk selalu mengecek tanggal kedaluwarsa.
Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes juga memberikan informasi mengenai gejala kolera dan apa yang musti dilakukan apabila terjangkit.
(Baca juga: Menkes Minta Petugas Kesehatan Haji Ditambah)
Kemenkes pun telah membekali tenaga medis yang bertugas di Tanah Suci dengan obat-obatan yang dibutuhkan, seperti oralit. Risiko wabah kolera semakin tinggi di Tanah Suci sebab banyak orang mengidap penyakit ini wilayah terdekatnya, yakni Yaman.
"Berdasarkan data WHO, hingga saat ini ada 362.000 kasus kolera, dan sebanyak 1.817 meninggal dunia. Setiap hari ada 5.000 kasus kolera baru di Yaman," kata Wiendra.