Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rekomendasi agar Seleksi Pimpinan Komnas HAM Lebih Baik

Kompas.com - 14/05/2017, 17:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Komnas HAM mendesak agar seleksi pimpinan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ke depan mempertimbangan sejumlah hal.

Ini merespons evaluasi terhadap kinerja Komnas HAM yang dinilai koalisi tersebut masih buruk. Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menyampaikan lima rekomendasi dari koalisi ini terkait pemilihan pimpinan Komnas HAM. Pertama perlu adanya evaluasi kinerja anggota Komnas HAM.

"Evaluasi ini diperlukan mengingat kelemahan dan kekurangan dari apa yang terjadi secara internal di Komnas HAM untuk kemudian dijadikan pegangan dalam pemilihan calon komisioner periode berikutnya," kata Asfinawati, saat jumpa pers dengan tema "Selamatkan Komnas HAM" di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2017).

Baca: Komnas HAM Dinilai Alami Degradasi Kredibilitas

Kemudian yang kedua, lanjut Asfinawati, perlu ada evaluasi sistem dan seleksi calon anggota pemilihan Komnas HAM.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa calon yang terpilih oleh panitia seleksi benar-benar memahami masalah hak asasi manusia dan pengalaman di bidang HAM.

"Masyarakat perlu membaca rekam jejak calon Komnas HAM untuk memastikan bahwa mereka tidak akan menjadi kendala di masa depan untuk perlindungan HAM, terutama isu HAM yang krusial dan prioritas," ujar Asfinawati.

Yang ketiga, dia menilai calon komisioner Komnas HAM harus punya integritas, visi, kapasitas, dan berani dalam menjalankan mandat Komnas HAM.

Calon komisioner juga harus punya latar belakang yang bersih dari kepentingan politik atau terkait dengan pihak yang diduga melanggar HAM dan korupsi.

Selain punya pengalaman dan pemahaman di bidang HAM, lanjut Asfinawati, juga harus punya prinsip open goverment untuk membangun organisasi yang akuntabel, transparan, dan partisipatif.

Terakhir yang kelima, dia berharap komisioner Komnas HAM punya strategi dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan penegakan HAM. Termasuk menyelesaikan kemandegan proses hukum yang selama ini hanya bolak-balik di Kejaksaan Agung.

Baca: Kinerja Buruk, Aktivis Minta Komnas HAM Dievaluasi

Kompas TV 60 Calon Komisioner Komnas Ham Lolos Ujian Tertulis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com