Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Warga Terlibat Kelompok Radikal, Kepala Daerah Diminta Tak Cuek

Kompas.com - 10/04/2017, 15:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meminta kepala daerah jangan cuek terhadap warganya yang diduga terlibat kelompok radikal atau kegiatan teror.

Suhardi mengatakan, ada dua kategori warga yang perlu diberikan perhatian khusus. Pertama, warga negara Indonesia yang dideportasi dari negara di Timur Tengah. Kedua, yakni para mantan narapidana perkara terorisme.

"Pemerintah daerah harus bangun. Jangan cuek," ujar Suhardi Alius di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Biasanya, menurut Suhardi, mereka yang dideportasi dan eks napi terorisme dilabeli negatif oleh masyarakat.

Mereka cenderung sulit kembali lagi ke kehidupan masyarakat pada umumnya karena status mereka sebagai orang yang dideportasi atau eks napi terorisme.

Selain itu, harta mereka biasanya juga habis. Sementara itu, anak dan istri mereka membutuhkan uang untuk hidup sehari-hari.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah yang paling dekat dengan mereka harus membantu agar segera bangkit dari keterisolasian sosial dan ekonomi tersebut.

"Jadi jangan cuma nanti pas ada kejadian yang menyangkut ke mereka, baru pada ribut. Jangan seperti itu," ujar Suhardi Alius.

(Baca juga: Kelompok Radikal Berbasis Agama Jadi Faktor Terjadinya Konflik Sosial)

Suhardi sendiri sudah menyampaikan saran tersebut ke Presiden Joko Widodo. Dia meminta Presiden mengingatkan pemerintah daerah untuk membantu mengangkat harkat dan martabat warga negara yang dilabeli kelompok radikal.

Suhardi mengapresiasi beberapa kepala daerah yang dinilai memberikan perhatian bagi warga kategori tersebut.

"Contoh yang paling responsif itu Bupati Purwakarta dan Bupati Lamongan. Itu mereka luar biasa responsnya. Mereka itu harus dicontoh kepala daerah lain," ujar Suhardi.

(Baca juga: "Waspadai Aliran Radikal yang Ideologinya Mirip ISIS")

Kompas TV Fenomena Baru Rekrut Teroris dari Sosial Media (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com