Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Waspadai Aliran Radikal yang Ideologinya Mirip ISIS"

Kompas.com - 11/12/2016, 17:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat intelijen, Susaningtyas Kertopati, mengingatkan aparat keamanan untuk mewaspadai masuknya gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) ke Indonesia melalui organisasi kemasyarakatan (ormas).

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi, terlebih saat ini banyak aliran yang embrionya dapat menerima visi dan misi ISIS. Residu gerakan islam radikal lama masih ada di daerah-daerah penyebarannya,” kata dia melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (11/12/2016).

Hal yang patut diwaspadai, kata dia, adalah aliran radikal yang ideologinya mirip dengan ideologi ISIS.

"Agar mereka diredam untuk tidak tergerak melakukan hal yang mengancam NKRI,” sambung Susaningtyas.

(Baca juga: BNPT Soroti Penyebaran Paham Radikal Melalui Media Sosial)

Beberapa waktu lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyebut ISIS tengah membentuk kekuatan baru di kawasan Filipina selatan.

Menurut Susaningtyas, hal tersebut tentu perlu diwaspadai, lantaran lokasinya yang berdekatan dengan Indonesia.

Ia menambahkan, dalam menangani kasus penyebaran paham radikal, tidak cukup hanya dengan menangkap para pelaku.

Program deradikalisasi perlu dilaksanakan secara multidimensi, tak cukup hanya dilangsungkan secara sepihak.

“Kita harus kembali kepada realita di mana masih ada sinyalemen program deradikalisasi yang digagas oleh BNPT, belum mampu mengakselerasi hakikat toleransi atas perbedaan dan penghargaan kepada sesama,” ujar Susaningtyas.

Terduga teroris di Bekasi

Pada Sabtu (10/12/2016), polisi menangkap empat terduga teroris yang berkaitan dengan penemuan bom di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi.

Keempatnya adalah MNS, AS, DYN, dan SY. Mereka diduga merupakan sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim.

Adapun Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

(Baca juga: Pelaku Disebut Belajar Rakit Bom Langsung dari Bahrun Naim)

Kompas TV Tersangka Teroris Sempat Bekerja di Taiwan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com