Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2017, 17:43 WIB

KOMPAS - Dua hari setelah merayakan perayaan satu tahun pemerintahannya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey terbang dari Manado, Sulut, ke Jakarta, Selasa (14/2). Ia langsung ke Istana Kepresidenan mengikuti rapat terbatas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Sulawesi Utara.

Dalam sidang yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Olly duduk di sebelah kiri Menteri Keuangan Sri Mulyani dan di depannya duduk Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Puan juga baru saja berkunjung ke Sulut menghadiri perayaan ulang tahun pemerintahan Provinsi Sulut di bawah Olly dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj juga hadir.

Di Sulut, Puan bersama Olly dan Ketua DPRD Sulut Andre Angaow, Senin (13/2), juga meninjau wilayah terdampak banjir bandang di Kota Bitung, sekitar 30 kilometer timur Manado. Banjir yang terjadi hari Minggu (12/2) ini mengakibatkan 4.510 orang penduduk mengungsi. Banjir terjadi akibat penebangan hutan di gunung dan bukit sekitar Kota Bitung.

Penebangan hutan secara membabi buta memang banyak terjadi di sejumlah bukit, seperti di Desa Warembungan yang memiliki mata air besar.

Percepat pembangunan

Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Presiden Jokowi minta para menteri terkait untuk ikut mempercepat pembangunan Pelabuhan Bitung dan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ada di kawasan tersebut. Menurut Jokowi, Pelabuhan Bitung merupakan bagian penting dari terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Bitung merupakan pintu utama di bagian utara Indonesia bagi wisatawan dari Malaysia, Filipina, Jepang, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, dan seterusnya. Kawasan itu punya taman laut terkenal seperti Bunaken. Laut di Sulut pun kaya ikan.

Setelah menyampaikan instruksi, Presiden dalam rapat itu mempersilakan Olly menyampaikan paparannya. Olly menyampaikan beberapa kendala dalam pembangunan Pelabuhan Bitung dan KEK.

"Beberapa kendala itu adalah perizinan yang berasal dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kementerian Perhubungan," kata Olly.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung menyatakan siap membantu mengeluarkan perizinan yang diperlukan.

"Pak Sofyan Djalil mengatakan, izin akan dikeluarkan dalam satu minggu," kata Olly, mengutip ucapan Sofyan Djalil.

"Bitung, oke," ujar Budi Karya menjawab pertanyaan wartawan.

Apabila Bitung betul-betul jadi pelabuhan internasional, kata Olly seraya bercanda, akan bersaing ketat dengan Singapura dan Hongkong.

Seorang tokoh masyarakat di Bitung yang tak mau disebut namanya mengatakan, keberhasilan pembangunan Bitung bukanlah hal sulit, asal didukung semua pihak.

Karena itu, dia berharap Wali Kota Bitung Max Lomban dan jajarannya lebih aktif membangun dan masyarakatnya juga mendukung kemajuan kota berlambang ikan cakalang ini. (J Osdar)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Februari 2017, di halaman 2 dengan judul "Bitung Pintu Utara Negeri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com