Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersih dari Korupsi dan Narkoba Jadi Fokus TNI pada 2017

Kompas.com - 04/01/2017, 06:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak jajarannya untuk fokus pada bersih-bersih di tubuh TNI dari praktik korupsi. Korupsi dinilai dapat menghambat kemajuan dan pembangunan TNI.

"Kita harus melindungi TNI, melindungi prajurit dari kelakuan oknum pejabat TNI yang korup," kata Gatot seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (3/1/2017).

Ia pun memerintahkan Inspektur Jenderal TNI dan POM TNI untuk membentuk tim yang berfungsi membersihkan TNI dari korupsi.

(Baca: Terbukti Korupsi 12 Juta Dollar AS, Brigjen Teddy Divonis Seumur Hidup)

Gatot menyampaikan, kemajuan dan pembangunan TNI akan terhambat jika ada oknum yang tersangkut kasus korupsi.

Menurut Gatot, jajaran TNI yang kerap tersandung kasus korupsi pastilah oknum pejabat yang memiliki wewenang, bukan prajurit lapangan.

Selain korupsi, Gatot juga menyoroti persoalan narkoba. Panglima mengingatkan seluruh anak buahnya agar tak menyentuh narkoba.

Gatot tak segan bakal memecat tentara yang kedapatan bersentuhan dengan narkoba, baik sebagai pengguna apalagi pengedar. 

"Kepada prajurit TNI yang terlibat masalah Narkoba, tidak ada ampun lagi. Apabila terkena Narkoba, maka tidak pantas lagi menjadi prajurit TNI, hukumannya dipecat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 62,” tutur pria kelahiran 13 Maret 1960 itu.

Di samping itu, Gatot juga mengingatkan para prajurit bahwa tantangan pada 2017 akan semakin kompleks.

Salah satunya akibat penggunaan media sosial yang semakin masif dan bisa menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Ia meminta jajarannya agar lebih cerdas dan selektif dalam memilah berita sehingga tidak terpengaruh oleh berita yang tidak benar.

(Baca: TNI Imbau Masyarakat Lebih Hati-Hati Menyikapi Informasi di Media Sosial)

"Penyebaran informasi dan berita-berita bohong (HOAX) melalui media sosial juga dapat menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dan munculnya radikalisme,” kata Gatot.

“Jangan mudah percaya terhadap berita bohong tersebut. Percayalah kepada Komandan Satuanmu masing-masing,” sambungnya.

Kompas TV Brigjen Teddy Terbukti Korupsi 12 Juta Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com