JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama menerbitkan buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara yang terdiri dari tujuh jilid.
Buku itu merupakan produk dari Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, penerbitan ensiklopedi yang berisi tentang enam agama itu merupakan bentuk penghormatan terhadap para pemuka agama.
Ia menilai para pemuka agama telah berjasa sangat besar bagi kehidupan keagamaan dan peradaban di Indonesia.
"Khususnya penguatan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masa lalu, kini dan mendatang," kata Lukman di Kemenag, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Selain itu, Lukman menyebutkan, buku ensiklopedi tersebut dapat bermanfaat sebagai referensi penyedia data dan informasi terkait sejarah hidup pemuka agama dalam berbagai aspek.
Lukman berharap Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara dapat berperan sebagai saran perekat hubungan antar pemeluk agama di Indonesia.
"Ensiklopedi multikultural ini, diharapkan bisa memerankan fungsi edukatif, peneladanan, dan penguatan peradaban Nusantara," ujar Lukman.
Dalam kesempatan itu, Kemenag juga kembali menerbitkan terjemahan Al Quran ke dalam tiga bahasa daerah, yaitu bahasa Batak Angkola (Sumatera Utara), Toraja (Sulawesi Selatan), Mongondow (Sulawesi Utara).
Sebelumnya, pada 2015, Kemenag juga sudah menerbitkan terjemahan Al Quran berbahasa Minang (Sumatera Barat), Dayak Kanayan (Kalimantan Barat), Banyumas (Jawa Tengah), Kaili (Sulawesi Tengah), Sasak (Nusa Tenggara Barat), dan Makassar (Sulawesi Selatan).