JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin agar waralaba lokal bisa bersaing dengan waralaba dari luar negeri yang sudah menjamur di Indonesia.
Presiden mencontohkan waralaba kedai kopi Starbucks, yang kini sudah memasuki hampir seluruh kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Hadirnya waralaba seperti Starbucks, kata Jokowi, bahkan sudah menjadi lambang kemajuan tiap kota bagi para generasi modern.
"Kalau ada Starbucks-nya citra sebuah kota langsung sepertinya berkelas internasional. Meskipun tidak selalu seperti itu," kata Jokowi saat membuka pameran waralaba dan UKM Indonesia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Jokowi mengaku lebih senang apabila setiap kota diisi oleh waralaba-waralaba yang dikembangkan oleh pengusaha lokal.
Sebagai perbandingan dengan Starbucks, Jokowi pun menyebut waralaba lokal Coffee Toffee menjadi salah satu contohnya.
"Saya lebih senang sebetulnya kalau di kota-kota di seluruh Indonesia itu ada Coffee Toffee," ucap Jokowi.
Jokowi lalu meminta Obi Anindito, pendiri Coffee Toffee untuk maju ke atas panggung.
Obi menceritakan bahwa gerai kopi yang didirikan pada 2006 itu kini sudah mempunyai 160 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jokowi pun terkejut mendengar hal itu. Ia meyakini 160 gerai itu bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar.
"Yang pasti, saya pastikan dia lebih kaya dari saya. Jangan pikr saya enggk bisa hitung, saya bisa hitung," kata Jokowi disambut tepuk tangan para pengusaha waralaba yang hadir.