Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Pimpinan Ormas Islam Setelah Bertemu Presiden di Istana...

Kompas.com - 10/11/2016, 08:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kali kedua, Presiden Joko Widodo menegaskan kembali bahwa dirinya tidak melindungi Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penistaan agama.

Presiden Jokowi meminta polisi cepat, adil, dan transparan dalam mengusut perkara itu.

Setelah menyampaikan hal itu saat bertemu PP Muhammadiyah, Senin (7/11/2016) lalu, Presiden Jokowi menegaskan kembali hal itu saat mengundang sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam ke Istana Merdeka pada Rabu (9/11/2016) kemarin.

Ketua Jami'atul Wasliyah Yusmar Yusuf sebagai perwakilan 17 pimpinan ormas Islam yang hadir melihat keseriusan Presiden menyampaikan janjinya itu.

"Saya melihat mukanya (Presiden Jokowi) ketika bicara mengatakan akan adil. Itu serius. Kan ketahuan ya orang kalau bicara pura-pura. Enggak, dia serius. Keseriusannya tinggi," ujar Yusuf, seusai pertemuan.

(Baca: Kepada Jokowi, Pimpinan Ormas Islam Janji Tenangkan Umat)

Yusuf mengaku, pada awalnya ia setengah hati menemui Presiden.

Ia khawatir kehadirannya di Istana mencederai perasaan umatnya yang kecewa terhadap kelambanan pemerintah menangani perkara Basuki.

Namun, ketika mendapatkan penjelasan langsung dari Presiden, Yusuf mengaku akan meyesal jika tidak datang.

"Setelah datang kemari, kata kawan-kawan, ayo kita dengar penjelasan Presiden. Begitu saya lihat wajah Presiden, dalam Islam itu namanya tawadu, begitu ikhlas, ya sudah," ujar Yusuf.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Parmusi Usamah Hisyam.

Ia mengatakan, komunikasi Presiden dengan para pimpinan ormas Islam sangat luar biasa.

Pasca-pertemuan ini, ia yakin tensi umat Islam yang sempat tinggi perlahan-lahan akan mereda.

"Luar biasa sekali cara komunikasi Bapak Presiden. Di luar dugaan bisa melakukan ini. Jadi meredam seluruh komponen masyarakat," ujar dia. Oleh sebab itu, Hisyam meminta umat Muslim tidak suuzan terhadap pemerintah terkait penanganan kasus Basuki.

(Baca: Bertemu Jokowi, Ormas Islam Sebut Negara Gaduh Hanya karena Ahok)

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com