Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Prihatin Masyarakat Saling Hujat di Media Sosial

Kompas.com - 09/11/2016, 11:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya terhadap media sosial dewasa ini.

Sebab, banyak warga yang menggunakan media sosial justru untuk menebarkan ujaran kebencian.

"Coba kita lihat, sekarang buka, isinya saling menghujat, saling mengejek, saling memaki, saling menjelekan," kata Jokowi saat menghadiri Musyawarah Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ke-VIII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

(Baca: Presiden Jokowi Risih Baca Komentar Saling Menghujat di Media Sosial)

Jokowi pun meminta sekitar 1.500 pengurus LDII yang hadir untuk berkontribusi membuat media sosial menjadi lebih baik.

Kepala Negara mengaku mengetahui banyak pengurus LDII yang bekerja di dunia Teknologi Informasi.

"Saya sudah sampaikan setahun lalu ke Menkoimnfo dibuat etiket berinternet, berbahasa seperti apa, bertutur kata seperti apa. Saya kira kalau kita bersama-sama seluruh jajaran LDII melakukan itu, saya yakin yang jelek-jelek seperti itu akan kena arus sehingga menjadi baik," ucap Jokowi.

(Baca: Jokowi: Jangan Pakai Medsos untuk Mencela)

Jokowi menekankan kegiatan saling hujat di media sosial jauh dari kepribadian bangsa dan budi pekerti masyarakat Indonesia.

"Ini karena ada infiltrasi lewat medsos yang kita tidak sadar, dan tidak kita saring," ucap Jokowi.

Ini adalah kesekian kalinya Jokowi bicara soal saling hujat di media sosial. 

Jokowi, pada September lalu, mengaku sedih jika berselancar di dunia maya, khususnya di media sosial atau media massa online.

(Baca: Jokowi Sedih Dunia Maya Dihiasi Kalimat Merendahkan, Menghina, dan Fitnah)

Sebab, kolom komentar lebih didominasi kalimat berisi merendahkan, menghina, menjelek-jelekkan, bahkan cenderung fitnah.

Itu diungkapkan Jokowi saat kunjungan kerja di Pondok Modern Darussalam Gontor, Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/9/2016).

Pada pembukaan Jambore Nasional, Agustus lalu, Presiden juga bicara soal etika di media sosial. 

Saat itu, Jokowi berpesan agar para anggota Pramuka tidak menyalahgunakan media sosial untuk hal-hal negatif.

"Media sosial jangan dipergunakan untuk hal yang tidak produktif apalagi dipergunakan untuk mencela, jangan. Untuk mengumpat jangan, untuk menjelekkan orang lain jangan, untuk menebar kebencian jangan," kata Presiden.

Kompas TV Pengaruh Kampanye Hitam di Media Sosial

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com