JAKARTA, KOMPAS.com – Langkah Presiden Joko Widodo mencopot Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dinilai tepat.
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, profesionalisme seseorang di dalam memimpin kementerian dan lembaga memang penting. Namun, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan Presiden.
“Saya kira ini pelajaran bagi kita semua bahwa dalam memilih menteri untuk memimpin sektor energi dan sumber daya mineral itu yang paling penting adalah integritas dan kepemimpinan,” kata Komaidi saat diskusi bertajuk "Geger Arcandra dan Nasib Sektor ESDM" di Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
Baca juga: Masalah Kewarganegaraan Bukan Hanya Dialami Arcandra Tahar
Ia mengatakan, sektor energi pernah menjadi sumber pendapatan terbesar yang dimiliki negara. Namun, selama beberapa waktu terakhir, sumbangan yang diberikan sektor tersebut di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menurun.
Untuk itu, kata dia, dibutuhkan sosok menteri yang tak hanya profesional di dalam mengelola sektor tersebut, tetapi juga bagaimana komitmen mereka di dalam memakmurkan masyarakat.
“Sekarang kita prihatin, bukan hanya 15-20 persen kontribusi untuk APBN tetapi 8-10 persen. Di dalam kondisi pelik seperti ini, kita butuh sosok dan figur yang integritasnya paling utama. Kalau soal profesional itu bisa disuport di bawahnya,” ujarnya.
Baca juga: Posisi Menteri ESDM Krusial, Jokowi Disarankan Tak Tunjuk Pengganti Arcandra dari Parpol
Arcandra sebelumnya dicopot secara hormat sebagai Menteri ESDM setelah kedapatan mengantongi paspor Amerika Serikat. Sebagai gantinya, Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebagai pelaksana tugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.