Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2016, 23:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi meminta Presiden Joko Widodo meningkatkan koordinasi seluruh kementerian dan lembaga tinggi negara dalam hal penyampaian informasi atas isu-isu publik.

Permintaan itu disampaikan Hasyim langsung ke Presiden saat jajaran Wantimpres bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

"Misalnya isu hukuman mati, narkoba, dan sebagainya. Ini kan enggak ada yang menerangkan (ke masyarakat)," ujar Hasyim seusai pertemuan.

Jika koordinasi di antara kementerian dan lembaga tinggi negara berjalan baik, maka penyampaian informasi atas isu-isu yang berkaitan dengan publik juga pasti akan baik pula.

Dengan demikian, masyarakat mendapatkan informasi yang clear. "Kalau enggak begitu, masyarakat akan gelisah," ujar dia.

Negara ambil alih penyaluran TKI

Selain soal arus informasi, Hasyim juga menyarankan agar pemerintah mengambil alih penyaluran tenaga kerja ke luar negeri.

"Misalnya, mendaftarnya melalui RT, RW, desa, kecamatan, kabupaten, gubernur lalu Menakertrans," ujar dia.

Setelah itu, para calon tenaga kerja akan ditampung serta dilatih oleh tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah, tidak lagi menggunakan jasa penyalur tenaga kerja yang disebut Hasyim banyak yang "nakal".

Setelah dikirim ke negeri tujuan, Kementerian Luar Negeri melalui konsulat jenderal atau kedutaan besar Indonesia di sana harus mendata siapa, berapa, dan di mana tenaga kerja Indonesia bekerja.

"Jadi, begitu sampai di sana (negara tujuan), Kementerian Luar Negeri bisa mengontrol mereka. Kalau sekarang tidak bisa dan jumlahnya sudah hampir lima juta," ujar Hasyim. Ia yakin dengan sistem yang demikian, tidak ada lagi WNI yang menjadi tenaga kerja ilegal di luar negeri.

Kompas TV Penyelundupan 760 Gram Sabu dari Malaysia Digagalkan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com