JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang pengambilan keputusan untuk menentukan bakal calon gubernur, PDI Perjuangan terus mematangkan komunikasi dengan sejumlah pihak. Komunikasi itu termasuk dengan Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, komunikasi dengan Presiden diperlukan lantaran selain menjadi ibu kota negara, DKI Jakarta juga merupakan pusat pemerintahan.
"Karena bagaimanapun juga menjadi gubernur DKI praktiknya banyak berkomunikasi langsung dengan Presiden," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
(Baca: PDI-P Masih Pertimbangkan Ahok untuk Pilkada DKI 2017)
Rencananya, DPP PDI Perjuangan akan menggelar rapat pleno untuk menentukan bakal calon yang akan diusung saat Pilgub DKI 2017. Rapat tersebut dilakukan setelah rangkaian proses penjaringan cagub dilakukan serta berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Setelah rapat digelar, ia menambahkan, partainya tak akan langsung mengumumkan siapa nama calon gubernur yang akan diusung. Ia pun masih merahasiakan kapan pengumuman resmi itu akan disampaikan kepada publik.
"Karena menyangkut nama, (kami) tak akan sampaikan ke publik (dulu)," ujar dia.
(Baca: Menanti Sikap Ahok dan PDI-P untuk Pilkada DKI 2017)
Untuk diketahui, sejumlah tokoh masuk ke dalam radar penjaringan calon gubernur yang dilakukan PDI Perjuangan.
Mereka adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu, terdapat nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso, hingga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.