JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kelompok yang diduga Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali diunggah.
Video tersebut menayangkan puluhan bocah yang dilibatkan kelompok teror tersebut.
Anak-anak itu mengenakan baju loreng tentara, dan membakar paspor. Terdapat lambang bendera ISIS di pojok kanan tayangan video tersebut.
Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik ini, awalnya menampilkan anak-anak yang bergantian menembak dengan senjata api.
Tak hanya senjata laras pendek, tubuh kecil mereka juga dilatih untuk menopang senjata laras panjang.
Kemudian di pertengahan video, pria dewasa bernama Abu Thalha Malizi, dikelilingi puluhan anak, berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
Ia tampak memegang paspor Malaysia berwarna merah. Sementara anak-anak di sekelilingnya juga menunjukkan paspor yang rata-rata berwarna hijau, yakni paspor Indonesia.
Entah ditujukan kepada siapa, pria tersebut menyampaikan bahwa mereka akan melepas kewargaan Indonesia dan Malaysia.
"Kami akan membakar paspor-paspor ini sebagai tanda pembebasan diri kami kepada kamu, wahai pemimpin-pemimpin thaghut (zalim), wahai kerajaan-kerajaan thaghut," ujar pria tersebut.
Tak hanya itu, ada juga ancaman yang dia lontarkan.
"Bahwasanya kami akan datang kepada kamu dengan bala tentara yang kamu tidak akan mampu mengalahkan," kata dia.
Kemudian, secara bersamaan, anak-anak melempar paspornya ke atas tanah.
Salah seorang dari mereka maju ke depan, memegang kertas, kemudian membakarnya jadi satu dengan paspor lainnya.