Masinton dianggap cukup protektif terhadap staf ahlinya tersebut. Hal itu diketahui Ratna setelah Dita melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya ke LBH APIK, Senin (1/2/2016).
Dari pengakuan Dita, Masinton kerap menginterogasi stafnya itu jika dia hendak bertemu dengan teman-temannya.
"Dia (Dita) enggak boleh pulang malam, diinterogasi (pergi) sama siapa. Memang sebelum itu selalu dipertanyakan kalau dia melakukan komunikasi dengan teman-teman yang lain," kata Ratna di Kompleks Parlemen, Selasa (2/2/2016).
(Baca: Dita Mengaku Pernah Dicekik dan Didorong ke Tembok Apartemen oleh Masinton)
Meski demikian, Ratna menampik jika ada motif asmara di balik kasus kekerasan tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa antara Masinton dan Dita ada kedekatan yang tak seperti orang asing.
"Apalagi Dita itu masih muda dan menganggap pelaku (Masinton) adalah mentornya," ucap Ratna.
Masinton sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan oleh Dita. Hal itu menyusul kasus dugaan pemukulan yang dialami Dita yang terjadi pada 21 Januari 2016 lalu.