JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mewakili pimpinan DPR RI melantik politisi Partai Golkar Kahar Muzakir menjadi Ketua Badan Anggaran DPR RI menggantikan Ahmadi Noor Supit.
"Saya harapkan dengan pergantian ini Ketua Badan Anggaran dapat tancap gas dan bekerja keras meningkatkan kinerjanya," kata Taufik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016), seperti dikutip Antaranews.com.
Pimpinan DPR RI melakukan pergantian ketua Badan Anggaran pada rapat pleno Badan Anggaran berdasarkan surat usulan pergantian dari pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR RI yang ditandatangani Ketua Fraksi Setya Novanto. (baca: Aburizal Tunjuk Kahar Muzakir Jadi Ketua Banggar DPR)
Apakah pergantikan ketua Badan Anggaran dari Ahmadi Noor Supit menjadi Kahar Muzakir dapat disetujui?" tanya Taufik.
"Setuju ...!" jawab para anggota Banggar.
Taufik berpesan kepada Kahar agar Badan Anggaran DPR RI dapat segera membahas APBN Perubahan 2016 dengan cepat, guna merespons terjadinya penuruan harga minyak dunia yang berimbas ke perekonomian di Indonesia.
Menurut dia, Badan Anggaran DPR RI harus dapat bekerja sama dengan Pemerintah dalam merespons seluruh kajian asumsi makro yang merupakan imbas dari turunnya harga minyak dunia, perubahan target produk domestik bruto (PDB), serta perubahan iklim yang berimbas pada produksi pangan dunia.
Dalam sambutannya, Kahar mengatakan akan menjalankan tugas dan fungsinya secara konstitutional.
"Kami mengharapkan dukungan serta kerjasamanya sehingga bisa menjalankan tugas konstitutional dalam memimpin Badan Anggaran," ujar Kahar.
Pergantian ketua Badan Anggaran ini merupakan bagian dari mutasi yang dilakukan Fraksi Partai Golkar DPR RI.
Kahar Muzakir sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Kehormatan Dewan. Namun, penunjukan Kahar sebagai Ketua Banggar dikritik, bahkan oleh politisi Golkar.
Ketua Kelompok Fraksi (Poksi) Golkar di Komisi X DPR Ridwan Hisjam menilai Kahar memiliki kinerja yang sangat buruk di Komisi X. (baca: Politisi Golkar: Kahar Muzakir Diperiksa KPK Jadi Ketua Banggar, Itu Enggak Benar)
"Saudara Kahar selalu bermain sendiri, tidak taat atas keputusan Fraksi Partai Golkar, khususnya masalah anggaran-anggaran yang harus diperjuangkan di Banggar," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2016).
Ridwan menambahkan, Kahar juga sangat jarang masuk di rapat-rapat Komisi X. Dia juga tidak aktif mengikuti kunjungan kerja komisi yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan tersebut.
"Waktu kunker datang, terus langsung pulang. Ngambil uang perjalanan saja," ujar Ridwan.
Ridwan juga mempertanyakan rekam jejak Kahar yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca: Siapa Kahar Muzakir, Wakil Ketua MKD yang Pimpin Pemeriksaan Setya Novanto?)
Kahar dan Novanto beberapa kali diperiksa KPK terkait kasus suap pembahasan revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang pembangunan venue lapangan tembak Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.