Dalam keterangan persnya di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Jumat (15/1/2016), koalisi ini meminta Presiden segera memerintahkan segenap menteri untuk melakukan pengamanan kepada masyarakat.
Selain itu, mereka juga meminta kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia agar secepatnya mengejar dan menangkap semua pelaku beserta jaringannya secara tuntas.
(Baca: Jejak Bahrun Naim, dari Upaya Penyerangan Obama hingga Calon Pemimpin ISIS)
"Kami sangat berdukacita atas jatuhnya korban, juga kepada pelaku. Kami mengecam keras segala tindakan terorisme, dengan dalih apa pun, yang mengganggu keamanan dan menebar ketakutan di masyarakat," ucap juru bicara koalisi, Erry Riyana Hardjapamekas.
"Tidak satu tetes pun darah yang layak serta halal ditumpahkan atas nama kejahatan dan terorisme," kata Erry.
(Baca: Cerita Tukang Sate yang Tetap Mengipas Dagangan Saat Ledakan di Sarinah)
Erry mengajak kelompok masyarakat, aktivis, pengusaha, dan pemuka agama untuk bergandengan tangan menjaga perdamaian, meluruskan paham kebangsaan, dan menangkal konspirasi yang menyesatkan agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Kami mengajak semua saudara sebangsa agar tetap bersatu, tidak gentar, tetap tenang, tetapi tetap waspada," ujarnya.
Selain Erry, beberapa tokoh ikut hadir memberikan dukungannya, antara lain Todung Mulya Lubis, Komaruddin Hidayat, Frans Magnis Suseno, Chandra M Hamzah, HS Dillon, Bivitri Susanti, Eryanto Nugroho, dan M Nur Sholikin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.