Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Cek Lokasi Proyek Pertamina Foundation yang Diduga Fiktif

Kompas.com - 11/11/2015, 08:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri melakukan tinjauan lapangan sejumlah lokasi proyek penanaman 100 juta pohon yang dilakukan Pertamina Foundation di Jawa Timur.

Peninjauan tersebut dalam rangka pengusutan perkara dugaan korupsi di tubuh Pertamina Foundation melalui proyek itu. Diduga Negara telah dirugikan hingga mencapai Rp 126 miliar.

"Sejak Senin (9 November 2015) kemarin ada tim berangkat ke Pasuruan dan Bondowoso, Jawa Timur untuk cek lapangan," ujar Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Pencucian Uang Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Golkar Pangarso, Selasa (10/11/2015) kemarin.

Golkar mengatakan, tim penyidik juga akan meninjau lokasi proyek penanaman pohon di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Penyidik, kata Golkar, ingin memastikan apa seluruh proyek penanaman sudah sesuai dengan perencanaan atau sebaliknya, fiktif.

Golkar belum mau mengungkapkan apa hasil dari peninjauan lapangan selama tiga hari ini.
Yang jelas, kata Golkar, hasil peninjauan di lapangan ini berguna untuk perkembangan pengusutan perkara tersebut.

Diwawancarai terpisah, Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi (Anev) Bareskrim Polri Kombes Hadi Ramdhani mengatakan, hasil peninjauan lapangan itu akan dijadikan bahan pertanyaan pemeriksaan tersangka dalam perkara itu, Nina Nurlina Pramono.

"Rencananya kan akhir bulan dia (Nina) akan kami periksa. Ya materinya seputar apa yang sudah didapat penyidik," ujar Hadi.

Hadi berharap Nina datang dan memberikan keterangan di depan penyidik terkait perkara yang tengah menjeratnya.

Kasus ini naik ke tahap penyidikan, September 2015. Penyidik menemukan data bahwa Pertamina Foundation mengucurkan ratusan miliar untuk program penanaman 100 juta pohon.

Penanaman itu melibatkan relawan di penjuru Indonesia. Penyidik menduga ada pemalsuan tanda tangan relawan sehingga uang proyek diduga digelapkan.

Belum ada hasil audit perkiraan kerugian Negara yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com