Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VI DPR Akan ke Jerman Susun UU Persaingan Usaha

Kompas.com - 30/09/2015, 18:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR akan melakukan kunjungan kerja ke Jerman untuk menyusun rancangan Undang-Undang mengenai persaingan usaha. Jerman dinilai memiliki aturan yang lengkap mengenai UU persaingan usaha ini.

"Kalau UU mengenai persaingan usaha, dan juga arbitrase internasional, jerman itu lebih lengkap aturannya. Sementara, persaingan usaha kita ini baru lahir setelah jaman reformasi. Sehingga kita mengadopsi kepentingan IMF waktu itu, dan ini perlu kita regulasi supaya lebih berpihak kepada ekonomi nasional," kata Ketua Komisi VI Hafisz Tohir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Menurut dia, keberangkatan ke Jerman akan dilakukan setelah Komisi VI menyelesaikan sidang Panja penyertaan modal negara dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara 2016. Sepuluh orang akan berangkat mewakili setiap fraksi yang ada.

"Semua fraksi punya utusan," ucapnya.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional ini mengatakan, nantinya Komisi VI akan mengunjungi parlemen Jerman. Komisi yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, dan Standarisasi Nasional ini akan bertanya bagaimana proses UU persaingan usaha di Jerman dalam menghadapi globalisasi.

"Kemudian juga bagaimana cara mengatasi ketika persaingan usaha ini berhadap-hadapan antar negara, ini perlu juga karena kita selalu melihat ketika kita menghadapi kasus dengan negara tetangga kita kalah," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, Komisi VI juga akan mempelajari bagaimana UU persaingan usaha yang disusun ini dapat bermanfaat bagi usaha kerakyatan. Menurut dia, usaha kerakyatan seperti warung dan kios kecil, saat ini sudah kalah dengan minimarket yang menjamur. Menurut dia, usaha kerakyatan ini mulai tergerus di era Presiden Joko Widodo.

"Sekarang kan, terkesan Jokowi merakyat, didukung rakyat, tapi KUR (Kredit Usaha Rakyat) kita enggak jalan. Itu yang kita masukan juga di dalam UU persaingan usaha," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com