Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Mengaku Terkejut dengan Susunan Pansel KPK

Kompas.com - 22/05/2015, 19:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku terkejut mengetahui susunan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang semuanya perempuan. Ia mengaku tidak dilibatkan dalam menentukan anggota Pansel KPK.

"Surprise (terkejut)," kata Kalla saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (23/5/2015), seusai kembali dari kunjungan kerja di Jepang.

Kalla menyampaikan bahwa ia tidak dilibatkan karena dua hari terakhir berada di Tokyo, Jepang, untuk tugas kenegaraan. Menurut dia, ada perubahan dari nama-nama calon anggota Pansel KPK yang sebelumnya diajukan kepada Presiden.

"Ya berubah, tetapi itu hanya masukan," ujar Kalla.

Mengenai komposisi anggota Pansel KPK yang semuanya perempuan, Kalla menyampaikan bahwa hal tersebut akan menjadi suatu kebanggaan bagi kaum perempuan. Terlebih lagi, menurut dia, korupsi tidak hanya menjadi persoalan bagi kaum pria, tetapi juga bagi wanita.

"Kalau ada masalah korupsi, apa yang ditangkap, atau akibatnya, wanita kan sangat merasakannya, kan," ucap Kalla.

Mengenai latar belakang anggota Pansel KPK yang lebih kental dengan bidang ekonomi, Kalla tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, korupsi selalu berhubungan dengan masalah ekonomi. Oleh karena itu, pimpinan KPK ke depannya juga dituntut mengerti bisnis dan ekonomi.

"Bukan hanya masalah hukum semata, itu juga baik agar kebijakan-kebijakan ekonomi jangan langsung ada melanggar. Ini karena ada hukum-hukum ekonomi juga yang harus dilaksanakan (dalam) kebijakan," tutur Kalla.

Pemerintah telah membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK. Masa tugas pimpinan KPK akan berakhir pada Desember mendatang.

Pansel ini terdiri dari sembilan perempuan, yakni Destry Damayanti (ekonom, ahli moneter) sebagai ketua merangkap anggota, Enny Nurbaningsih (pakar hukum tata negara) sebagai wakil ketua merangkap anggota, dan Harkristuti Haskrisnowo (pakar hukum pidana dan HAM) sebagai anggota.

Anggota lainnya adalah Betti Alisjabana (ahli teknologi informasi dan manajemen) sebagai anggota, Yenti Garnasih (pakar pidana ekonomi) sebagai anggota, Supra Wimbarti (ahli psikologi) sebagai anggota, Natalia Subagio (pakar pemerintahan dan birokrasi) sebagai anggota, Diani Sadiawati (ahli hukum) sebagai anggota, dan Meuthia Ganie Sadiawati (sosiolog) sebagai anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com