Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Targetkan Penyidikan Kasus Mangkrak akan Rampung Pertengahan Tahun

Kompas.com - 15/01/2015, 06:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan, KPK menargetkan penyidikan sejumlah kasus yang masih mangkrak akan selesai dalam kurun satu semester atau enam bulan. Ada pun kasus-kasus yang diprioritaskan KPK untuk segera diselesaikan yaitu kasus yang menjerat mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo, mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

Terkait kasus dugaan korupsi terkait penerimaan semua permohonan keberatan wajib pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) PPh Badan PT BCA Tbk yang menjerat Hadi Poernomo, Bambang menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap para saksi masih terus dilakukan. Menurut dia, penyidik dapat merampungkan kasus ini sebelum semester pertama tahun 2015.

"Kami ingin jadikan kasus ini prioritas yang ditangani. Sebelum semester pertama tahun ini, bisa selesaikan kasus ini," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Bambang mengatakan, penghitungan kerugian negara dalam kasus Hadi Poernomo juga tengah dilakukan. Sementara dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji yang menjerat Suryadharma, kata Bambang, rencananya pada akhir bulan ini seluruh saksi dalam kasus tersebut memasuki pemeriksaan tahap akhir.

"Akhir bulan ini rencananya seluruh saksi kasus SDA akan final touch diselesaikan. Setelah itu akan dilakukan langkah-langkah lain termasuk pemeriksaan SDA," kata Bambang.

Bahkan, Bambang melanjutkan, KPK telah melakukan pemeriksaan di Arab Saudi terkait akomodasi dan pemondokan haji sejak awal Desember 2014 selama tiga minggu. Sama seperti Hadi Poernomo, penghitungan kerugian negara atas tindak pidana korupsi Suryadharma juga tengah dihitung.

"Pemeriksaan dilakukan bersama-sama penyidik dan ahli dari lembaga negara yang punya otoritas hitung kerugian negara. Mudah-mudahan awal minggu depan rumusan kerugian negara berhasil diselesaikan," kata Bambang.

Sementara dalam kasus dugaan korupsi yang dilakukan Sutan Bhatoegana dan dugaan pemerasan di KESDM oleh Jero Wacik, Bambang menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap para saksi telah 80 hingga 90 persen rampung. Namun, penyidik menemukan indikasi adanya pengembangan dari kedua kasus tersebut sehingga masih akan dikonsultasikan dahulu dengan jaksa penuntut umum.

"Penyidik sedang konsultasi dengan penuntut umum apakah ingin diselesaikan kasus yang sprindiknya sudah keluar atau akan dikembangkan lebih lanjut," ujar Bambang. "Satu atau dua minggu ini akan diputuskan apakah dikembangkan dakwaannya atau difokuskan," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com