JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri menilai, bantuan kerja sama yang diberikan negara-negara sahabat terkait kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 termasuk dalam konteks kemanusiaan.
"Pertama, yang ingin kami sampaikan, dukungan dan kerja sama ini merupakan kerja sama internal dalam konteks kemanusiaan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dalam konferensi pers di Gedung Pancasila Kemenlu, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015).
Arrmanatha mengatakan, tujuan dan fokus utama dari kerja sama tersebut merupakan usaha pencarian korban dan bangkai pesawat yang diharapkan dapat selesai dalam waktu yang lebih cepat.
Menurut dia, semangat kerja sama dalam skala internasional tersebut perlu dihargai dan menjadi contoh dalam menghadapi masalah kemanusiaan.
Arrmanatha menjelaskan, tawaran bantuan pertama kali disampaikaan saat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima informasi hilangnya kontak pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura.
Beberapa saat kemudian, Menlu menghubungi menteri luar negeri negara-negara lain yang warganya menjadi penumpang dalam pesawat tersebut. Menurut Arrmanatha, dalam waktu yang relatif singkat, sudah ada tawaran kerja sama yang diterima Kemenlu RI.
Bantuan tersebut kemudian diteruskan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) yang menjadi koordinator dalam tim SAR gabungan. (Baca: Kemenlu: Perizinan Bantuan Asing Cari AirAsia Selesai dalam 10 Menit)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.