Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani, Dilema Panggilan "Ibu Menko Kesra" dan Dua Makna Menko PMK

Kompas.com - 18/12/2014, 15:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengeluhkan bahwa kementeriannya masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat. Padahal, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah berjalan selama beberapa bulan.

Kemenko PMK memang merupakan nomenklatur baru di pemerintahan. Sebelumnya, kementerian ini bernama Kemenko bidang Kesejahteraan Rakyat atau Kemenko Kesra.

"Banyak yang masih memanggil saya 'Ibu Menko Kesra'. Padahal kan sudah berubah jadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK," kata Puan saat membuka dialog Musrembangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Dialog itu diikuti oleh tiga menteri koordinator lainnya, yakni Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto, dan Menko Maritim Indroyono Soesilo. Dialog dihadiri pula oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.

Dalam kesempatan itu, Puan memaparkan dengan panjang lebar mengenai visi-misi kementeriannya. Pembangunan manusia dan kebudayaan, kata dia, akan berlandaskan kepada Trisakti, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. Seusai pemaparan, moderator acara, Rosiana Silalahi, melontarkan kelakar terkait pernyataan Puan yang masih dipanggil "Menko Kesra" itu.

"Jadi harusnya Menko PMK ya Mbak Puan, bukan Menko Kesra lagi. Namun, barusan saya bisik-bisik sama Pak Indro, PMK itu katanya bukan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, tetapi Puan Maharani Kiemas," kata Rosi.

Puan dan seisi ruangan pun hanya tertawa mendengar lelucon pemimpin redaksi Kompas TV itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com