"Naik andong tepatnya, bukan kereta kencana. Andong itu dihias. Jadi, Pak Jokowi dan Pak JK naik andong dari Bundaran HI ke Istana," ujar Andi di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014).
Andi tidak mengungkapkan alasan mengapa rencana tersebut berubah. Sebelumnya, Jokowi-JK direncanakan menaiki kereta kencana. Yang pasti, kata dia, keputusan tersebut diambil atas persetujuan Jokowi dan Jusuf Jalla.
Belum tahu
Penanggung jawab acara Syukuran Rakyat, Abdee Negara, belum mengetahui perubahan tersebut. Abdee mengatakan, relawan hanya mengetahui bahwa Jokowi belum bisa memutuskan, apakah akan menaiki kereta kencana atau andong.
"Pada dasarnya, Pak Jokowi menerima saja apa yang disediakan relawan. Relawan pun belum memutuskan. Keputusannya H-1," ujar Abdee.
Sejauh ini, ada dua skenario yang disiapkan, yaitu kereta kencana dan andong. Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta tetap mempersiapkan kereta kencana seperti rencana semula. Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi Disparbud Ida Subaedah mengatakan, dinas belum mendapatkan informasi mengenai pembatalan. Ada dua kereta kencana yang disiapkan, yaitu berasal dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.
"Kuda dan kusirnya kami sediakan juga. Satu kereta kencana ditarik dua kuda, dikemudikan satu kusir dan ada dua hulu balang di sisi kiri dan kanan. Semuanya didatangkan dari Solo," ujar Ida.
Sebelum ada pemberitahuan resmi, Ida menegaskan, pihaknya tetap berpegang pada rencana semula.
Syukuran Rakyat merupakan kegiatan yang digelar oleh gabungan relawan Joko Widodo untuk memberikan sambutan setelah ia dilantik menjadi presiden ketujuh Indonesia pada 20 Oktober 2014. Ada serangkaian kegiatan dalam satu paket Syukuran Rakyat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.