Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Harus Segera Umumkan Kejelasan Kursi Kabinet di Partai Pendukung

Kompas.com - 13/10/2014, 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto menyarankan agar presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla segera memberi kepastian kepada partai-partai pendukungnya perihal jumlah kursi menteri kabinet yang akan diberikan.

"Kepastian jumlah kursi ini sangat penting dan sudah dinanti sejak lama, sehingga dapat menjaga soliditas di antara partai-partai pendukung," kata Heri Budianto pada diskusi "Kabinet Jokowi-JK: Mencari Sosok Menteri Profesional" di Menteng, Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Menurut Heri Budianto, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2014, hanya tinggal 10 hari lagi, sehingga sangat penting bagi partai-partai anggota koalisi Indonesia hebat (KIH) untuk mengetahui memperoleh berapa kursi menteri di kabinet.

Kepastian itu, kata dia, meskipun belum sampai nama tapi paling tidak jumlah kursi menteri yang akan diperoleh masing-masing partai politik pendukung pasangan Jokowi-JK.

"Dengan adanya kepastian itu, sehingga setiap partai bisa mempersiapkan kader terbaiknya untuk diusulkan sebagai menteri," katanya.

Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini menambahkan, Jokowi bisa saja menyebut tidak ada perjanjian secara rinci soal pembagian kursi kabinet, tapi saat ini sudah waktunya memberikan kepastian soal distribusi jumlah kursi menteri kebinet.

Karena, kata dia, kalau sampai menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden serta pengumuman kabinet, semuanya masih gelap dan tidak ada kepastian bagi partai politik maka dapat mengurangi kepercayaan dan berpotensi terjadi perpecahan di internal KIH.

Apalagi, kata Heri, pimpinan DPR RI dan MPR RI telah dikuasai oleh partai-partai politik anggota koalisi merah putih (KMP) sehingga pasangan Jokowi-JK mampu menjaga terus-menerus soliditas partai-partai pendukungnya.

"Tantangan Jokowi-JK akan semakin berat jika KIH pecah lantaran konflik pembagian kursi menteri," katanya.

Menurut dia, pembagian kursi menteri ini akan menjadi semangat baru bagi partai-partai anggota KIH, meskipun mereka telah dua kali kalah pada pemilihan pimpinan DPR dan MPR.

Dalam politik, kata dia, keberadaan kader partai politik pendukung di kabinet harus dipastikan.

Pernyataan yang telah dilontarkan presiden terpilih Jokowi, kabinet mendatang akan diisi oleh 34 menteri, yakni 18 dari profesional dan 16 dari partai politik.

Ada lima partai politik yang sejak awal mengusung pasangan Jokowi-JK yakni PDI Perjuangan, Nasional Demokrat, PKB, Hanura, dan PKPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com