Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Usulan Demokrat untuk Minimalisasi Politik Uang Saat Pilkada

Kompas.com - 24/09/2014, 18:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — DPP Partai Demokrat telah menyatakan sikap mempertahankan pelaksanaan pilkada langsung yang telah berjalan selama 10 tahun terakhir ini. Meski begitu, Demokrat mengusulkan agar tahapan pelaksanaan pilkada dapat dikurangi sehingga meminimalisasi terjadinya praktik politik uang.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati menjelaskan, langkah awal yang dapat dilakukan ialah dengan menyusun rencana pelaksanaan pilkada serentak. Setelah itu, waktu pelaksanaan tahapan pilkada pun harus dipangkas hingga 50 persen. Alhasil, hanya calon yang sejak awal sudah siaplah yang bisa mendaftarkan diri menjadi calon kepala daerah.

"Tahapan pilkada delapan bulan, coba pangkas jadi empat bulan. Kampanye dua minggu saja. Pendaftaran nggak usah panjang, maksimal 10 hari dengan perbaikan. Calon harus siap untuk daftar," kata Andi saat diskusi di Habibie Center, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Andi mengakui bahwa pelaksanaan pilkada langsung memang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Hanya, persoalan biaya itu sebetulnya dapat diatasi apabila pilkada dilaksanakan serentak.

Selama ini, lanjut dia, calon kepala daerah perlu mengeluarkan anggaran besar lantaran kebutuhan logistik yang besar. Kebutuhan itu pun ada berbagai macam, seperti kaus, suvenir, serta kampanye.

"Kalau volume waktu dipangkas 50 persen, saya kira bisa lebih murah dana yang dilakukan. Lalu bila dilakukan serentak, lebih irit lagi. Bisa dilakukan revisi dalam RUU yang kita bahas," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com